arunikajae
- Reads 1,568
- Votes 148
- Parts 15
Pada akhirnya, kisah ini ditulis sebab aku dan kamu memang tidak pernah tertulis di surat takdir.
Dear, Dirandra Nawasena.
Semoga di manapun kamu berada, kamu tidak akan pernah lupa.
Bahwa seorang Arum Sekar, selalu menyimpan namamu di dalam hatinya.
•••
Tidak ada yang murni dalam persahabatan laki-laki dan perempuan.
Awalnya, Arum memang tidak percaya. Sudah bertahun-tahun ia bersahabat dengan laki-laki bernama Dirandra Nawasena, tetapi hubungan mereka tetap baik kok sebagai sahabat? Murni. Sebagai sahabat.
Namun terkadang, perasaan memang tidak bisa ditebak, diprediksi, apalagi diatur, bukan?
Setelah menolak mentah-mentah statement itu, siapa yang menyangka kalau ternyata kata yang tidak Arum percayai itu justru menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.
Arum Sekar menyukai Dira Nawasena. Sahabatnya. Sendiri.
Sial, pikir Arum saat itu.
Dira yang selalu memproklamasikan diri bahwa ia adalah penggemar nomor satu Laila, bahwa Laila adalah cinta pertamanya.
Arum tahu ini konyol.
Sahabat yang ia cintai sebagai laki-laki, ternyata malah menyukai kakaknya sendiri?
Takdir memang suka bercanda.
Mencintai sahabat sendiri saja sudah sulit, masa ia harus dipaksa melihat bagaimana orang yang ia cintai mencintai kakak yang paling ia cintai di dunia ini?
©arunikajae, 2025