Xinlong adalah mahasiswa berprestasi dengan masa depan cerah, didukung oleh lingkaran pertemanan yang positif. Kehidupan kampusnya seharusnya mudah. Namun, semuanya menjadi rumit saat ia bertemu kembali dengan Geonwoo, teman yang ia hindari dan sembunyikan selama sisa masa SMA setelah ia menyatakan perasaannya. Xinlong yakin masa lalu yang canggung itu tidak lagi penting. Semua orang punya rasa suka yang bodoh di masa remaja, dan sepertinya Geonwoo sudah melupakannya-sampai Geonwoo, yang kini jauh lebih dewasa dan menawan, menghampirinya dengan sebuah tawaran aneh. Tertekan oleh tuntutan perjodohan keluarga, Geonwoo menawarkan kesepakatan gila: "Jadilah pacarku selama 1 bulan!" Kesepakatan konyol untuk menjadi sepasang kekasih palsu ini seharusnya hanya formalitas, sebuah permainan peran singkat untuk menyelesaikan masalah Geonwoo. Namun, saat keduanya mulai menjalani peran itu-berpura-pura saling menyukai, berbagi rahasia, dan menghadapi pandangan orang lain-garis tipis antara kepalsuan dan perasaan yang sebenarnya mulai memudar. Dapatkah Xinlong melindungi hatinya dari Geonwoo yang berbahaya, atau akankah satu bulan ini menjadi kesempatan kedua bagi cinta yang pernah ia sembunyikan bertahun-tahun yang lalu?

Bagi Sangwon, Xinlong bukan hanya seseorang yang ia cintai - tapi segalanya. Dalam pandangan Sangwon, tidak ada hari yang benar-benar dimulai tanpa mendengar suara Xinlong, dan tidak ada malam yang terasa tenang tanpa pesan terakhir darinya. Ia tahu bagaimana Xinlong tersenyum ketika gugup, cara matanya berkilat saat marah, bahkan kebiasaan kecilnya yang mungkin tak pernah disadari siapa pun. Namun, cinta Sangwon bukan lagi sekadar cinta. Ia berubah menjadi obsesi yang tumbuh diam-diam di balik kelembutan. Ia mulai mengikuti setiap langkah Xinlong, mencari tahu setiap orang yang berbicara dengannya, bahkan menata ulang hidupnya agar selalu berdekatan dengan sang kekasih. Xinlong mencintai Sangwon - tapi perlahan, ia mulai merasa sesak. Ada sesuatu di balik tatapan penuh kasih itu, sesuatu yang menahan napasnya. Sangwon, di sisi lain, yakin bahwa ia hanya berusaha menjaga. Ia tak sadar bahwa cintanya mulai melukai, bahwa rasa takut kehilangan telah mengubahnya menjadi bayangan yang selalu mengikuti di belakang Xinlong, tak peduli siang atau malam. Ini bukan kisah tentang siapa yang salah atau benar. Ini kisah tentang cinta yang terlalu dalam - sampai kehilangan bentuknya.

Xinlong nggak pernah nyangka jatuh cinta bisa sesimpel ngelihat seseorang jalan lewat parkiran kampus. Anak teknik satu ini-mungil, rame, dan gampang heboh-tiba-tiba ngerasa jantungnya lompat waktu ngeliat Geonwoo, kakak tingkat hukum yang tinggi, tenang, dan dinginnya kebangetan. Masalahnya, Geonwoo bukan tipe yang gampang didekati. Senyum aja irit banget, ngomong seperlunya, dan aura "jangan-deketin-gue" nya kuat banget. Tapi buat Xinlong? Tantangan. Dari pura-pura salah kirim email, nongkrong di depan gedung hukum, sampai bawa kopi tiap pagi-semua trik cogil dilakuin demi dapetin satu tatapan dari si kating hukum yang bikin deg-degan setengah mati. Cuma, yang nggak pernah dia sangka... Di balik sikap cuek Geonwoo, ternyata ada sisi lembut yang pelan-pelan kebuka-buat dia. Antara si mungil teknik yang terlalu niat buat nyerah dan kating hukum yang nggak sadar udah luluh pelan-pelan, cerita mereka adalah bukti kalau cinta kadang datang dari hal paling random... kayak baut jatuh di parkiran kampus.

Xinlong tumbuh dalam keluarga yang tampak sempurna di mata orang lain - kaya, berpengaruh, dan penuh aturan. Tapi di balik dinding megah rumahnya, ia hidup dalam diam. Hidup dengan tuntutan, bukan pilihan. Ketika ibunya menjodohkannya dengan putra sahabat lamanya, Kim Geonwoo, Xinlong tidak punya alasan untuk menolak. Ia sudah terlalu lelah melawan. Geonwoo sendiri bukan pria yang mudah didekati. Dingin, logis, dan selalu menjaga jarak - setidaknya sampai ia perlahan menyadari bahwa di balik sikap tenang Xinlong, ada seseorang yang selama ini hanya ingin merasa aman. Dua orang yang sama-sama terbiasa diam, dipertemukan oleh perjodohan yang tak mereka inginkan. Namun dalam keheningan itu, mereka belajar tentang arti perlindungan, kehangatan, dan cinta yang tumbuh tanpa diminta. Tidak ada janji manis. Tidak ada cinta pada pandangan pertama. Hanya dua hati yang perlahan mencair, seiring waktu berjalan.

Dalam dunia di mana hierarki Alpha, Beta, Omega, dan Enigma menentukan segalanya, Xinlong, seorang alpha mahasiswa dengan gaya hidup mewah tapi dompet sekarat, punya satu misi: menemukan Enigma kaya raya untuk dijadikan sugar daddy. Bukan karena cinta-setidaknya, itu yang ia yakini-melainkan demi hidup nyaman, kopi mahal, dan pakaian bermerek yang tak bisa ia beli dengan uang bulanan. Di sisi lain, Sangwon, sahabat sekaligus omega yang bekerja sebagai barista, hanya bisa menggeleng setiap kali Xinlong melancarkan rencana gilanya. Namun, ketika Sangwon tanpa sengaja menceritakan ambisi temannya itu pada pacarnya, Leo-seorang alpha yang bekerja sebagai sekretaris pribadi di perusahaan properti besar-kehidupan Xinlong berubah drastis. Sebab, CEO perusahaan tempat Leo bekerja adalah Geonwoo, seorang Enigma sejati: tenang, dingin, berwibawa... dan nyaris tak tersentuh. Sampai suatu hari, Xinlong mengirim pesan iseng lewat aplikasi kencan eksklusif untuk kalangan ABO-tanpa tahu bahwa "G.", si pengguna misterius yang membalasnya dengan nada dingin dan menantang, adalah Geonwoo sendiri. Ketika alpha impulsif bertemu enigma yang tak tersentuh, dunia mereka mulai kabur antara kesepakatan, aroma pheromone, dan emosi yang tak lagi bisa dikontrol. Apakah Xinlong akan benar-benar mendapatkan "sugar daddy" impiannya, atau justru kehilangan kendali atas hatinya sendiri?

Xinlong, anak dari keluarga kaya yang retak dan berantakan. Seorang ayah yang sibuk mengejar wanita, dan ibu yang kehilangan akal sehatnya hingga menjadikan Xinlong pelampiasan rasa sakitnya. Dari anak manis yang selalu tersenyum, ia berubah jadi pemberontak yang cuma ingin satu hal - diperhatikan. Di sisi lain ada Geonwoo, anak konglomerat yang hidupnya serba teratur, disukai semua orang, dan terbiasa memegang kendali. Dunia mereka seharusnya nggak pernah bersinggungan... sampai satu kejadian kecil bikin mereka saling tabrakan - secara harfiah dan emosional. Dua dunia yang bertolak belakang. Dua hati yang sama-sama rusak tapi nggak mau ngaku. Ketika pemberontak bertemu dengan perfeksionis, mana yang lebih dulu runtuh - dinding di antara mereka, atau hati mereka sendiri?

Xinlong nggak pernah nyangka hidupnya bakal berubah drastis setelah kejadian itu. Dulu, dia cuma anak pendiam yang lebih suka diam di pojok kelas dan menghindari masalah. Tapi semuanya berubah saat Phantom Ridders datang setelah kejadian malam itu. Tujuh anak laki-laki dengan reputasi misterius di sekolah. Keras, berani, dan nggak pernah takut pada siapa pun. Tapi siapa sangka, mereka justru membuka tangan untuk Xinlong-melindunginya, menjaganya, bahkan membuatnya merasa punya keluarga yang sesungguhnya. Dari hari-hari penuh tawa di markas mereka, permainan konyol, sampai malam-malam penuh rahasia dan janji yang mereka buat bersama... hidup Xinlong perlahan berubah. Ia belajar bahwa kekuatan bukan cuma soal berani melawan, tapi juga berani mempercayai orang lain lagi. Namun, di balik kehangatan itu, muncul sesuatu yang perlahan tumbuh-rasa yang nggak bisa dijelaskan antara dia dan di antara Phantom Ridders. Apakah itu sekadar kedekatan... atau sesuatu yang lebih? Persahabatan, luka, dan perlindungan - semuanya dimulai dari satu janji: tak ada yang boleh menyentuh Xinlong lagi.

Menjadi idol bukan hanya tentang panggung dan sorotan kamera. Bagi Xinlong, setiap hari adalah perjalanan kecil - dari latihan menari yang tak pernah selesai, siaran pagi yang membuatnya mengantuk, hingga momen sederhana seperti makan ramen diam-diam di dorm bersama para member. Di balik senyum sempurna dan gerakan koreografi yang sinkron, ada perjuangan, lelah, dan tawa yang mereka bagi tanpa kamera. Xinlong belajar bahwa menjadi idol bukan soal menjadi sempurna, tapi tentang bagaimana bertahan di tengah tekanan, menjaga mimpi tetap hidup, dan menemukan kebahagiaan dari hal-hal kecil.