FidaNabiilaN
- LETTURE 850
- Voti 14
- Parti 5
[ON GOING]
Mengalami burnout di tengah mengerjakan skripsi, Farrel memilih menjauh dari Jakarta dan tinggal bersama pamannya di pedesaan Jogja. Ia berharap dapat menemukan ketenangan di sana, tetapi justru dihadapkan pada lingkungan yang sangat asing baginya.
Tanpa sengaja, ia terlibat dalam kegiatan sosial dan keagamaan yang cukup padat selama bulan Ramadan di tempat itu. Hal itu membuat Farrel culture shock. Sebagai orang yang terbilang "Islam KTP", ia kesulitan untuk beradaptasi. Selain itu, konfliknya dengan seorang remaja masjid membuat situasi semakin tidak nyaman.
Bertahan di lingkungan desa yang berbanding terbalik dengan kehidupannya selama ini memanglah sulit. Namun, kembali ke Jakarta dengan beban yang masih menumpuk juga bukanlah pilihan yang tepat baginya.
Lantas, mampukah Farrel menemukan ketenangan hidup yang selama ini ia cari, dan kembali bersemangat untuk menyelesaikan skripsi yang ia susun?
Ataukah ia menemukan sesuatu yang lebih dari ketenangan--sesuatu yang mampu mengubah kehidupannya?