Abdicatio
"Yang Tertinggal Setelah Usai Sekolah" adalah sebuah cerita pendek yang mengangkat kisah cinta remaja dari sudut pandang sosial yang sunyi dan penuh perenungan. Tokoh utamanya, Jadin-seorang anak supir angkutan antar kota-menjalani hidup yang sederhana dan cenderung tersembunyi dari keramaian sosial sekolah. Dunia baginya adalah perpustakaan dan buku-buku, tempat di mana ia bisa menjadi dirinya sendiri.
Konflik cerita mulai berkembang saat ia, secara tak terduga, terpilih menjadi Ketua Kelas, berdampingan dengan Amaya Isma, gadis populer dan cerdas dari kalangan berada yang diam-diam menjadi sosok yang dikaguminya. Keterpaksaan peran membuat mereka harus berinteraksi, dan dari sana tumbuh benih-benih kedekatan yang halus, tulus, dan membingungkan.
Cerita menyentuh tema ketimpangan sosial, keterasingan, dan cinta yang dipendam karena merasa tak layak. Hubungan Jadin dan Isma tumbuh dalam senyap, lebih sering terjalin lewat percakapan di perpustakaan dan kunjungan hangat saat Jadin sakit. Namun, Jadin selalu dibayangi oleh rasa minder-bahwa dunianya terlalu sempit untuk perempuan secerah Isma.
Puncak konflik emosional muncul ketika Isma mulai dekat dengan kakak kelas, dan hubungan mereka perlahan menjauh. Jadin, yang tidak pernah menyatakan perasaannya, hanya bisa memandangi dari kejauhan, hingga waktu memisahkan mereka sepenuhnya di kelas dua. Cerita berpuncak pada perpisahan mereka setelah kelulusan, yang ditutup dengan kata-kata tulus Isma: bahwa dari semua orang yang ia kenal di SMA, Jadin adalah yang paling tulus.