Medea telah hidup selama hampir 300 tahun, dan dia cukup bahagia. Walau harus terus-menerus berpindah tempat tinggal, dia tidak pernah mengeluh atau menyesal. Theo pun demikian. Sebagai seorang Alpha, dia selalu bersyukur karena masih bisa menghadapi hari baru dan diberikan kesempatan untuk melakukan yang terbaik bagi pack-nya. Dia tidak pernah menginginkan lebih dari yang sudah diberikan Dewi Bulan. Lalu, apa jadinya jika Medea dan Theo dipertemukan? Dua spesies makhluk supernatural menjadi satu. Mungkinkah hal itu terjadi? Apa sebenarnya tujuan hidup mereka yang selama ini tenang dan damai? ----- "Ini mustahil, bukan?" "Tidak ada yang mustahil." "Apakah kamu benar-benar percaya pada semua ini ...? Pada kita?" "Selalu." © 2025, Khaulah Cover by Pinterest & Canva

Bagi Mori Michiru, musik dan seni adalah tujuan hidupnya. Di tengah gempuran amarah yang menumpuk selama bertahun-tahun terhadap dunia, mencipta adalah caranya untuk tetap waras. Ketika band yang didirikannya, Death Row, terancam bubar, Mori pun mulai meragukan tujuan hidupnya. Di tengah kegamangan Mori, datang undangan spesial dari Hotel Arunika. Mori pun datang. Namun, apa yang ia kira sebagai liburan biasa ternyata berdampak luar biasa. Karena, saat ia terbangun keesokan harinya, ia kembali ke masa kecil! Dapatkah Mori menemukan kembali tujuan hidupnya? Atau, apakah ia makin tenggelam, terkoyak oleh trauma masa kecilnya? ⚠️Trigger Warning: Childhood trauma, PTSD, panic attack, toxic family, suicidal ideation, physical and emotional violence, harsh words⚠️

Genta, seorang ahli ilmu hitam yang sudah banyak menyakiti orang secara gaib, ingin melarikan diri dari Utusan Dewa Yama yang akan menghukum perbuatannya. Sayangnya, Sang Utusan sudah menandainya, terlihat dari daya hidupnya yang berkurang dengan cepat. Di tengah keterpurukan, Sri Guru membantu Genta menemukan Hotel Arunika. Di sana dia menemukan jalan melintasi dimensi menuju dunia lain. Apakah Genta benar-benar bisa lari dari takdirnya?

Pelarian adalah cara terburuk untuk menghadapi luka. Karena terkadang, luka itu akan mengejarmu ke mana pun kau pergi. Di Arunika Hotel, Purba hanya ingin tidur dan bangun dengan hidup yang sedikit lebih ringan. Namun langkahnya justru terjerat dalam lorong gaib yang menyeretnya ke kaki gunung keramat-tempat legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi tak pernah benar-benar berakhir. Purba sadar, ia bukan sekadar tersesat. Ada sesuatu yang menuntunnya masuk ke takdir yang lebih tua dari usianya sendiri. Apakah Purba benar-benar tersesat, atau ia memang dipanggil oleh Sang Hyang Parahu?