BTS Member
4 stories
Wildflower by itsyourname11
itsyourname11
  • WpView
    Reads 218
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 8
Agensi sering kali memiliki ide gila untuk menjaga image mereka agar bersih dari skandal. Salah satu di antaranya adalah merekrut 'personal assistant' untuk setiap member. Jika asisten pribadi yang dimaksud dalam hal ini adalah seseorang yang bekerja untuk membantu keseharian para member, maka itu bukan ide yang buruk. Tapi mereka sudah punya manager pribadi untuk melakukan tugas itu. Jadi untuk apa personal asisten ini? "Aku tidak setuju, member lain juga pasti punya pemikiran yang sama." ucap Namjoon pada manajer grupnya. "Joon, ini untuk keamanan kalian." "Aku tahu kalian berusaha sebaik mungkin menjauhkan kami dari skandal, tapi tetap saja ini gila, hyungnim. You guys basically hire a sex buddies for us, huh?" Ya, asisten pribadi dalam hal ini adalah seseorang yang akan membantu memenuhi semua kebutuhan member di luar jam kerja mereka, termasuk kebutuhan biologisnya. Gila, bukan?
Special Love by itsyourname11
itsyourname11
  • WpView
    Reads 2,831
  • WpVote
    Votes 148
  • WpPart
    Parts 28
Sebagai kakak tertua, Jin merasa bertanggung jawab Mengalah dan mengorbankan bahagia untuk adik-adiknya Menekan ego dan perasaannya Berusaha selalu menghidupkan suasana Lalu menyimpan sulit dan lukanya sendirian Sampai ia bertemu seseorang Seseorang yang menyadarkannya, kalau ia butuh orang lain saat merasa lelah Ia butuh rumah untuk kembali saat penat Ia butuh menjadi diri sendiri walau sesaat Seseorang yang mereka anggap tidak sempurna Tapi orang itu pula yang membuat Seokjin merasa sempurna
Background by itsyourname11
itsyourname11
  • WpView
    Reads 153
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 13
Sebagai bagian dari BTS maupun solois, siapa yang tidak mengenal Jeon Jungkook? Kalaupun ada yang tidak familiar dengan namanya, mereka pasti pernah mendengar lagu dari penyanyi kebanggaan Korea itu. Jungkook telah menjadi mainstream popstar yang bisa disandingkan dengan bintang besar dunia. Tapi kesuksesan besar itu jelas membuatnya membayar harga mahal. Kehilangan masa remaja, kehidupan pribadi sebagai konsumsi publik, ujaran kebencian yang harus diterima hanya dari kesalahan kecil, juga kesepian yang harus ia tanggung seiring makin tinggi posisinya. Jungkook berusaha menikmati apa yang ia raih, pergi ke club bersama teman, berkencan, membeli barang-barang yang dulu hanya bisa ia impikan, sungguh ia berusaha untuk menikmati hidupnya sebagai bintang dunia. Tapi malam ketika ia pulang ke rumahnya setelah seharian bekerja, atau sesaat setelah ia mematikan siaran langsung di ruang tengah rumahnya, keheningan kembali menyapa. Hening, sepi, sendiri. Agensi sudah lebih membebaskan mereka, tak lagi banyak tekanan dan aturan ketat, toh sekalipun ada, ia sudah merasa cukup berani untuk menentang. Satu-satunya aturan yang masih selalu ditekankan agensi adalah, berkencan dengan aman. Mereka tidak pernah melarang para member untuk merasakan cinta dan menjalin hubungan, asalkan dibalik layar dan tidak tercium publik, lakukan semaumu. Tapi itu masalahnya, menjalin hubungan sembunyi-sembunyi tak pernah mudah bagi Jungkook. Ia buruk dalam menyembunyikan emosi, ia selalu ingin mengekspresikan perasaannya dengan bebas. Cinta seharusnya bukan sesuatu yang harus disembunyikan, 'kan? Tapi gemerlap lampu panggung dan hingar bingar kesuksesan ini memaksanya untuk bersembunyi untuk melindungi.
AMBIVALENT by itsyourname11
itsyourname11
  • WpView
    Reads 5,531
  • WpVote
    Votes 412
  • WpPart
    Parts 43
ambivalen/am·bi·va·len/ /ambivalén/ (a) bercabang dua yang saling bertentangan "Kau peduli padanya. Kau tertarik dengan gadis itu, hyung. Itu tidak bisa di sangkal." "Kami tidak mungkin bersama, terlalu banyak perbedaan." "Kau bukan biasku lagi!" "Tidak usah syok begitu, aku yakin kau sudah sadar kalau aku tertarik padamu." "Tidak mau." "Dia belum mengatakannya? Pengecut sekali." "Apa kau juga menyukaiku?" "Kau tidak mencoba diet atau semacamnya kan?" "Kau, punya rambut?" bodoh, pertanyaan bodoh, membuatnya ingin memukul kepala Yoongi. "Diamlah, dasar mesum!" "Pengalihan isu." ide itu membuat mereka terdiam. "It's okay. Kau bisa mengatasi ini. Jangan merepotkan Yoongi, dia sedang sangat sibuk kali ini. Kau bisa mengatasinya. Semua akan baik-baik saja." "Jadi pilihannya hubunganku atau karirku?" Mereka tahu, sejak awal ini tidak akan mudah. Tapi mereka tidak tahu jika akan sesulit ini. Apa mereka mamang tidak berhak bahagia?