jukiiian
- Reads 635
- Votes 19
- Parts 10
"Kale?! Astaga Kale?!!"
Tubuh Kale melemas dan rasa sedih yang tadi sempat hilang kini kembali saat mendengar suara khawatir dari Vana. Kale pun membuka matanya berharap Vana memang benar-benar mengkhawatirkan dirinya.
Tangis Kale pecah saat Vana sudah berada di depannya. Dengan gerakan cepat, Vana langsung memeluk tubuh Kale dengan erat. Semakin erat pelukan itu, semakin kencang juga tangisan Kale.
_____________
Please ini awalnya emang berbau bl, tapi karakter Vana disini justru untuk menghilangkan hal itu. Jadi jangan geli dulu ya hehe.. dan jgn lupa di vote ya.