Book Two of TGGBB Series Naomi Lorraine, who used to be or still known as Nerdy Naomi, looks forward in her thick rimmed glasses to a life without the fear of being bullied. She no longer has to take up the laughs, insults, and bruises high school once gave her, at least she hopes not as much. With her bullies finally realizing there's no point to dedicating their lives to make one person miserable, Naomi thinks she can live out the rest of her life normally. That is until her childhood friend, Dominic, crashes back into her life, throwing out that hope of having a normal life- Not like she had one in the beginning. That is because she has the Three Musketeers -Bennett Frazier, Jordan Wallace, and Declan Lynch- by her side. Together, they faced the adventures life threw at them and would have never thought that anything, or anyone, could break them. Oh, but don't worry. Really, you're overthinking things here. This is nothing to stress over about. It's still quite simple really. She's still their good girl. And they're still her bad boys. Right?

If you're judging this book by its cover and title, you're already proving the point this story wants to make. Try to move past this satirical obstacle in front of you. This is a story about bullying, and like the hundreds of other books on the topic, it will show you the harsh reality of being discriminated, belittled, ridiculed for something you cannot control- how you look, who you love, or what you believe in. But unlike these books, this story's sole purpose is not to tear your heart out of your chest as you mourn over your loss of faith in humanity. Instead, this book will make you laugh and love alongside these characters. Just like in life, there will be moments of dread and surrender, but there will also be moments of happiness, laughter, and love. - Naomi Lorraine, better known as Nerdy Naomi with her thick-rimmed glasses and straight-A report card, is the most unpopular girl in her school. Even with the help of her sarcastic comebacks, that doesn't stop her from getting bullied by everyone in Dartwell High. Every day her childhood bully, Raymond Meyers, knocks her off her feet, literally. However, she can't do anything but survive the laughs, insults, and bruises high school gives her. There are three senior transfer students, dubbed the Three Musketeers: Bennett Frazier, Jordan Wallace, and Declan Lynch. All in one day, Naomi catches their attention one by one. With her snarky attitude, but innocent look, they can't help but want her. But not the way you're thinking. Oh no, not like that. Instead, it's probably the whole opposite. It's quite simple really. She'll be their good girl. And they'll be her bad boys. ~ [This story is a first draft written by a 13 to 15-year-old girl so it has its fair share of grammar mistakes and plot holes.] Wattys 2015 Talk of the Town Award Second Place Story of 2015 Best Humor and Overall Points of The Fiction Awards 2016 Third in the Writers Awards 2016 Highest Ranks: #1 Humor, #1 Teen Fiction

Ada kisah di balik setiap lagu. Dan cerita ini adalah imajinasi yang muncul dari "merasakan" sebuah lagu.

[CERITA SUDAH DITERBITKAN] Sebagian besar chapter sudah dihapus demi kepentingan penerbitan. Felly namanya. Gadis itu adalah seorang kutu buku yang dingin dan kaku, tidak tahu bagaimana cara bersosialisasi, tidak tahu bagaimana cara bersikap, dan tidak tahu cara membawa dirinya keluar dari zona hitam itu. Semua bermula sejak trauma masa kecilnya dan kebiasaan didikan dari orangtuanya. Felly juga memiliki sisi sensitif, yang kemudian menyebabkan pertengkaran dengan satu-satunya teman yang ia punya, Milan. Ketika Felly berniat mengubah dirinya, ia bertemu dengan Joe dan Reon. Dua pemuda itu memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Joe adalah lelaki berambut hitam yang cerdas dan kharismatik serta ramah pada setiap orang. Akan tetapi ia justru bersikap keras dan kasar terhadap Felly, bertujuan untuk menyadarkan gadis itu agar berubah. Sementara Reon adalah lelaki berambut kecokelatan berjiwa bebas dan terkesan bad boy. Dengan sikapnya yang friendly, ia mengajak Felly untuk menemukan dunia luar dan dengan sabar membimbing gadis kutu buku itu untuk berubah. Tentu saja keduanya membawa perubahan baik bagi Felly. Tetapi, apa jadinya jika dua pemuda itu menyukai Felly? Kisah hidup Felly tidak semulus yang ia harapkan. Suatu hari, jati dirinya yang selalu ia sembunyikan akhirnya diketahui semua orang. Luka yang selalu ia kubur dalam-dalam akhirnya kembali terungkit dan semakin memburuk, membuatnya teramat jatuh dan lemah, membawanya berada di titik di mana ia tidak lagi memiliki harapan. Akankah hari bahagia yang selalu Felly harapkan terwujud?

"Dengar Mala, aku benar-benar minta maaf harus mengatakan hal ini, tapi kamu harus tahu kebenarannya: kamu akan mati malam ini." Mendapatkan kekuatan untuk mengetahui segalanya, Adia melihat sesuatu yang tak seharusnya tidak boleh dia lihat--sesuatu yang seharusnya hanya boleh diketahui oleh Tuhan. Pada hari itu, dia melihat ajal yang akan menjemput Mala. Dapatkah dia mencegahnya? Ataukah ada maksud lain dari kematian Mala? ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- End of Bloom adalah cerita pendek dan spin-off dari serial The Alternative. Cerita ini ber-setting setelah event dalam Silver Ring. Lanjut ke The Alternative #2 - Entity

"Ini sungguh sederhana sebetulnya," Bennett memberitahuku. "Kau akan menjadi cewek baik kami," ucap Declan. Jordan tersenyum. "Dan kami akan menjadi cowok nakalmu," Aku terdiam untuk sesaat. Aku menatap mereka, menatap kontrak, lalu kembali menatap mereka. Kemudian dengan tenang aku menaruh kertas kontrak kembali ke meja. Aku menatap mereka bertiga dan pelan-pelan bangkit dari kursiku. "Jadi apa yang kalian jelaskan kepadaku," ucapku, volume suaraku meninggi, "adalah kalian membuatku bertemu dengan kalian di Starbucks, dengan sisa tahun terakhirku dan mungkin juga hidupku terancam hancur, hanya untuk membuat kontrak denganku untuk keinginan cabulmu?" Bennett berkedip, "Cabul?" Jordan menatap Declan. "Apa itu cabul? Apa itu semacam makanan?" Naomi Lorraine, lebih dikenal sebagai Kutu Buku Naomi dengan kacamata berbingkai tebalnya dan semua nilai A-nya di rapor, adalah cewek yang paling tidak populer di sekolahnya. Dan bahkan dengan jawaban sarkastik dan kemampuan memberikan pukulan yang cukup baik, tidak menghentikannya untuk di-bully oleh semua orang di Dartwell High. Setiap hari bully masa kecilnya, Raymond Meyers, menyentakkan kakinya dari dirinya. Dan dia tidak bisa melakukan apa-apa selain bertahan dari tertawaan, hinaan, dan memar yang SMA berikan padanya. Tiga Musketir adalah para cowok terjahat di sekolahnya: Bennett Frazier, Jordan Wallace, dan Declan Lynch. Dalam satu hari, Naomi memikat perhatian mereka satu per satu. Dengan sikap kasarnya, tapi berwajah lugu, mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain menginginkannya. Tapi bukan apa yang kau pikirkan. Oh tidak, tidak seperti itu. Malahan mungkin sebaliknya. Ini sungguh sederhana sebetulnya. Dia akan menjadi cewek baik mereka. Dan mereka akan menjadi cowok nakalnya. [Versi Bahasa Inggris merupakan salah satu pemenang Wattys 2015 dalam kategori Talk of the Town] #93 di Humor Hak Cipta © RubixCube89201, Kay E.™ 2013 Hak Cipta Dilindungi ® RubixCube89201, Kay E.™

Ketika kematian tidak bisa menghampirimu... Rae seorang gadis biasa saja. Tapi ada 1 yang membuatnya istimewa. Ia tidak bisa mati. Bukan abadi, hanya berumur panjang. Keadaannya itu membuatnya frustrasi, paranoid, dan berbeda. Sampai ia bertemu Val, pria tampan bermata kelabu pujaan hatinya. Satu-satunya manusia yang bisa merasakan proses "pemunduran waktu" yang dilakukan Rae Bersama, Rae mengetahui rahasia demi rahasia keluarganya dan musuhnya. Sampai pada kenyataan bahwa kehadiran mereka satu sama lain hanya akan saling menyakiti Copyright©2014 by ruthellia

Elena : Guardian (penjaga) dari West Wood alias hutan sebelah barat yang mendapat hukuman menjadi manusia karena sebuah kelalaian dan harus mendampingi rekan barunya yang membenci penjaga. Ryder : Grimm Reaper (malaikat maut) yang juga dihukum karena tidak patuh pada perintah dan terpaksa mengurus seorang penjaga, mahluk yang amat dibencinya. Copyright©2014 by ruthellia

Part yg tersedia cuma 1-5. Cerita ini sudah diterbitkan. Pemesanan bisa di shopee, akun vintari_books. Cinta mati? Hell! Yang ada tuh aku NYARIS MATI ngadepin tingkah absurd cowok itu. Dia tuh monster. Egois, tukang ngatur, pemarah. Apalagi kalau udah ngeluarin tatapannya yang super tajam itu, wuih, dijamin kaki bakal gemeteran sendiri. Di depannya, aku tuh kayak boneka yang bergerak sesuai dengan keinginannya. Aku akui kalau aku adalah seorang pengecut. Kalau aku bukan pengecut, sudah sejak lama aku minta putus darinya. Kalau aku bukan pengecut, aku nggak bakal takut ngebuat dia marah. Kalau aku bukan pengecut, aku nggak bakal perduli meskipun membuatnya marah bisa membuatku terluka. Terluka dalam arti yang sebenarnya. Dia tuh orang yang tegaan. Nggak peduli ceweknya atau bukan, kalau udah ngebuat dia marah maka habislah aku. Aku, Aurellia Naurah Zafarani, adalah pacar Rex. Dan tengah menunggu keberanian datang padaku agar bisa membebeskan diri dari sang monster. Atau paling tidak, menunggu malaikat cantik dan baik hati yang akan membuat Rex berpaling padanya dan meninggalkanku. Tuhan, kapan itu akan terjadi? *** hai.. hai.. aku datang lagi dengan cerita yang baru. mumpung lagi libur kuliah nih. aku tau, aku tau, kalian pasti nggak suka karena cerita [boy]friend belum aku lanjut sampe sekarang. ini udah beberapa bulan setelah aku janji bakal update cerita itu. tapi maaf, beribu maaf, part yang udah aku janjiin malah kehapus dan aku udah stuck buat bikin lanjutannya lagi. so, sambil nunggu [boy]friend update, silahkan baca cerita ini juga ya. mudah-mudahan kedua cerita aku ini nantinya bakal lancar updatenya. amin. salam kecup sayang untuk kalian semua.. :) ilma cover by @ariski

Ketika kamu tak tahu Kawan menjadi Cinta, dan Cinta menjadi Lawan. Ketika kamu tak bisa membedakan Senyuman yang membawa bencana, dan Tangisan yang membawa Kebahagiaan. Ketika kamu Paham akan suka, tetapi kamu tak Paham apa arti cinta. Ketika kamu bahagia dengannya, dan aku di sini meratapi kesedihan yang tak ada batasnya. Aku ikhlas. Asal kamu bahagia. Asal kamu tertawa. Asal kamu menerima manisnya dunia Walaupun, Kadang aku merasa sengsara Kadang aku melupakan bagaimana caranya tertawa Dan kadang, merasakan betapa pahitnya dunia. Aku terima. Prinsipku " Ketika melihatmu bahagia saja, aku merasa bahagia. walaupun, kebahagiaan itu bukan aku yang memberikannya " (Complete) (dalam masa perombakan/revisi) CopyRight2015 Anggie Surya Anjani