guillin
Di bawah langit Jogja yang lembut, waktu berjalan dengan sabar, menyimpan rindu di antara aroma malam batik dan denting bel galeri kecil.
Aruna, perempuan yang memilih tinggal untuk menjaga: galeri batik, orang tua yang menua, dan warisan kerja tangan yang hampir dilupakan.
Bima, lelaki yang pernah pergi ke Jakarta untuk membuktikan diri, lalu pulang membawa niat yang belum sempat diucap.
Danu, sosok mapan yang datang dengan niat baik-dan semua kepastian yang diinginkan keluarga.
Di antara tiga arah itu, Aruna belajar bahwa cinta tak selalu datang sebagai pilihan paling aman.
Jogja, dengan segala kesabaran dan diamnya, menjadi saksi bahwa yang bertahan tidak selalu menang, dan yang pergi tidak selalu kalah.
Sebuah kisah tentang rumah, waktu, dan keberanian untuk mencintai.
Premis: Ketika Bima kembali ke Jogja untuk memperjuangkan Aruna dan galeri batik keluarganya, ia harus menghadapi kenyataan bahwa cinta dan tanggung jawab sering berjalan di arah berlawanan, di kota yang mengajarkan bahwa yang paling tenang pun bisa menyimpan getir terdalam.