ChoMarrie
Bayangkan kalau bumi yang biasa dipenuhi dengan warna kini hanya terdapat warna putih. Planet yang dulunya merupakan planet hidup kini perlahan mati karena suatu alasan yang tidak diketahui. Puluhan tahun yang lalu, badai salju datang tanpa peringatan. Menciptakan musim dingin abadi. Matahari masih ada, namun sinarnya tak lagi hangat untuk mengalahkan kiamat musim dingin ini. Pepohonan yang dulunya hijau dan subur kini terselimuti oleh salju, membeku seperti monumen kristal yang berdiri tegak di tepian jalan. Langit tak lagi biru, melainkan abu-abu keperakan, seperti lembaran baja dingin yang menggantung di dunia.
Angin menggigit, menusuk sampai ke tulang. Ia membawa butiran es halus yang menari seperti abu kematian di udara. Setiap hembusannya meninggalkan bekas: gedung-gedung retak, jembatan runtuh.
Di sisa lain peradaban yang membeku, sebagian manusia bertahan hidup, namun banyak yang tidak. Mereka bersembunyi di bawah tanah, reruntuhan fasilitas tua, bunker, dan terowongan bekas kereta. Mereka mengandalkan panas buatan, menyalakan generator bahan bakar terakhir yang dimiliki. Sementara manusia yang lain menyerah, pasrah dengan kiamat yang merenggut jutaan nyawa tiap harinya. Kebutuhan pokok pun semakin sulit, tanah tidak lagi subur, hanya beberapa panen yang mampu bertahan di suhu -80°C.
Lalu, mampukah mereka bertahan hidup? dan bagaimana kiamat musim dingin abadi ini bisa terjadi?
***
Story By : Choeaedol (me)
Cover By : Choeaedol + Canva + Pin