Alora bukan sekadar gadis biasa. Di balik senyum dan tatapannya yang tenang, tersembunyi tiga jiwa dengan cara berpikir yang bertolak belakang. Mereka bukan sekadar emosi yang datang dan pergi-mereka adalah pribadi yang hidup dan bernapas di dalam dirinya: Asa, Lounaa, dan Zahra. Asa, sang Analis. Ia hadir ketika Alora dihadapkan pada pilihan sulit, merangkai strategi seperti menyusun puzzle, dan membaca situasi sosial dengan ketelitian seorang pemain catur. Lounaa, sang Peneliti. Ia mengambil kendali saat misteri membayang, mengupas rahasia orang lain lapis demi lapis, atau ketika hati Alora dipenuhi keraguan dan haus akan kebenaran. Zahra, sang Pelaku. Ia muncul di garis depan saat keberanian dibutuhkan-menghadapi bahaya, melawan arus, dan mengejar impian tanpa ragu. Namun, bila dibiarkan lepas kendali, Zahra bisa menjadi badai yang nekat dan tak terhentikan.