Kim Chaeyii 17th lahir dari keluarga miskin namun Harmonis, terjebak dengan dua laki laki tampan dengan luka dalam jiwanya masing masing Apakah mimpi buruk akan segera di mulai? Jika iya Tolong Bangunkan aku! Full 2🔞 ‼️‼️

[18+] CHACONNE - The Mafia Series When the ruler of the underworld meets his match, Chaconne becomes more than a melody. It's a dangerous dance of power, desire, and secrets. Bercerita tentang pertemuan tak terduga antara Ian, seorang mafia dingin dan penuh misteri, dengan Lora, seorang mahasiswi cerdas yang terjebak dalam dunia yang jauh dari bayangannya. Ketika dua dunia mereka bersinggungan, hubungan yang mereka bangun menjadi semakin rumit, menghadirkan cinta sekaligus ancaman yang tak terelakkan. Apakah keduanya mampu bertahan dalam permainan berbahaya ini, ataukah masa lalu akan menghancurkan segalanya? × Rated M (18+) × Crime - Romance - Drama × Park Sunghoon Alternate Universe × Bilingual (Extensive English dialogue) × The Mafia Series Rankings: #1 in parksunghoon 070125 #4 in literasi 140125 #5 in literasi 110125 #65 in indonesiamembaca 070125 #147 in fiksipenggemar 140125 Start: 19 October 2024 ©KayonnaMeida, 2024

berawal dari benci jadi cinta

Menikah tanpa adanya rasa cinta adalah sebuah kesalahan, apalagi dilakukan dalam keadaan setengah sadar seperti yang dilakukan oleh Yura dan Sunghoon. Akibat pengaruh alkohol, mereka yang tadinya adalah dua orang asing kini terikat dalam sebuah hubungan sakral bernama pernikahan. Apa yang sebenarnya terjadi? 18+

(HIS UNWANTED BRIDE SEQUEL) Mereka sudah melalui badai. Luka, air mata, dan malam-malam penuh ketakutan, semuanya kini menjadi masa lalu. Kini, Anna dan Jay berdiri di awal yang baru, dengan kehadiran Jino yang kecil namun mengubah segalanya. Namun, menjadi orangtua bukan hanya tentang senyum manis dan momen bahagia. Ada rasa panik saat tangisan malam tak kunjung berhenti, ada lelah yang tak pernah mereka rasakan sebelumnya, ada air mata yang jatuh tanpa alasan di dini hari. Tapi di balik semua itu, ada tawa kecil, ada pelukan yang menguatkan, dan ada cinta yang terasa semakin dalam setiap harinya. Di sini, Anna belajar bahwa ia bisa menjadi lebih kuat dari yang ia kira. Jay belajar bahwa ia tak harus selalu sempurna untuk menjadi ayah yang baik. Bersama, mereka belajar kembali, tentang rumah, tentang keluarga, dan tentang cara mencintai dengan lebih lembut dari sebelumnya. Softly, We Begin Again adalah potongan-potongan manis kehidupan Anna dan Jay setelah badai berlalu, momen-momen hangat, lucu, emosional, dan kadang berantakan, yang membuktikan bahwa bahagia bisa ditemukan di antara botol susu, tawa bayi, dan genggaman tangan yang tak pernah dilepaskan.

Anna hanya memiliki satu tujuan dalam hidupnya, melayani Tuhan. Dalam keheningan biara, ia menjalani masa novisiatnya dengan sepenuh hati, berharap suatu hari dapat menjadi biarawati seutuhnya. Ia menjauh dari dunia, dari segala hasrat duniawi, dan dari luka masa lalunya yang perlahan mulai sembuh di bawah naungan doa dan pengampunan. Namun takdir menempatkannya di hadapan Jake, seorang pria asing, yang ia temui secara tak sengaja saat sedang dalam perjalanan pulang dari tugas biara. Malam itu, di persimpangan hutan yang gelap dan sunyi, Anna menyaksikan sesuatu yang tak seharusnya ia lihat, tangan pria itu berlumur darah, matanya kosong, namun ada kehampaan yang memekik di balik tatapannya. Ia tidak terluka. Ia tidak meminta tolong. Tapi sejak malam itu, Anna tidak pernah bisa melupakannya. Jake adalah pembunuh. Buronan yang telah kehilangan rasa terhadap hidup, terhadap dosa, bahkan terhadap dirinya sendiri. Bagi Jake, membunuh bukan lagi pelepasan, melainkan rutinitas kosong yang tak memberi rasa apa pun. Jake tidak mencari keselamatan. Tapi saat Anna mulai mendekatinya dengan tatapan yang tak menghakimi, dengan sikap yang justru membuatnya penasaran, sebuah obsesi lahir perlahan. Gadis itu terlalu bersih. Terlalu murni. Terlalu hidup. Ia ingin merusaknya. Menguji imannya. Menodainya dengan kehadirannya yang gelap. Tapi yang tidak ia duga, dalam proses itu, dialah yang mulai hancur. Di sisi lain, Anna mulai terguncang. Keimanan yang selama ini ia genggam erat perlahan teruji. Ia ingin menyelamatkan Jake, namun apakah itu belas kasih, atau sesuatu yang jauh lebih dalam dan berbahaya? Mungkinkah seorang calon biarawati merasakan cinta kepada pria yang penuh darah dan dosa? Dalam sunyi biara dan gelapnya jiwa, dua hati yang bertolak belakang dipertemukan. Dia adalah kesuciannya. Dan juga kehancurannya. Dan ia... adalah kejatuhan paling indah yang tak pernah bisa ia hindari.

Setelah kepergian istrinya tiga tahun lalu, Park Sunghoon hidup dalam bayang-bayang duka dan janji yang ia ucapkan sendiri, bahwa tidak akan ada wanita lain yang menggantikan posisi ibu dari kedua anaknya. Kini, sebagai seorang pengacara dan ayah tunggal bagi Noah (6) dan Areum (5), ia menjalani hari-harinya dengan rutinitas dingin dan kendali yang nyaris tanpa celah. Namun, kendali itu perlahan goyah ketika Anna, guru TK Areum, hadir dalam hidup mereka. Anna tak pernah berniat mencampuri urusan pribadi keluarga kecil itu. Tapi saat ia melihat bagaimana Noah menyimpan luka yang tak pernah sembuh dan Areum mencoba tersenyum meski merindukan pelukan ibunya, hatinya ikut terseret dalam kehangatan yang telah lama hilang dari rumah mereka. Sunghoon tahu bahwa Anna bukan istrinya. Ia pun tak pernah berniat membuka hati. Tapi dalam setiap tawa Areum, tatapan dalam Noah, dan senyap-senyap hadirnya Anna yang tak menuntut, ia menyadari satu hal. Cinta yang dulu pernah padam bukan berarti tak bisa menyala kembali. Bukan untuk menggantikan, tapi untuk menerangi sisi lain yang selama ini ia biarkan gelap. "The Second Light" adalah kisah tentang kehilangan dan penyembuhan, tentang cinta kedua yang datang bukan untuk menutup luka, tapi untuk membiarkan luka itu sembuh dengan cara yang baru.

Anna tidak pernah menyangka bahwa langkah kecil melewati gang sempit malam itu akan mengubah seluruh hidupnya. Ia hanya ingin pulang. Tapi matanya melihat terlalu banyak, terlalu jelas, sebuah pembunuhan yang dilakukan dengan dingin dan presisi. Dan saat mata sang pembunuh menatapnya, ia tahu tak ada jalan kembali. Alih-alih membunuhnya, pria itu, Sunghoon, membawanya pergi. Mengurungnya. Mengikat tubuhnya, juga hidupnya. Ia bukan hanya tahanan. Ia bukan hanya saksi. Ia adalah mainan. Sunghoon menyukai ketakutan di mata Anna. Ia menikmati kendali, ketundukan, dan kehancuran perlahan yang gadis itu alami di bawah tekanannya. Tapi semakin lama, permainan itu tak berjalan satu arah. Anna mulai membalas tatapan itu. Bukan dengan keberanian, tapi dengan rasa penasaran yang membunuh logikanya. Apa yang terjadi ketika sang mangsa mulai tertarik pada sang predator? Di antara jeruji tak kasat mata dan hasrat yang tak terjelaskan, mereka terperangkap dalam ikatan yang lebih berbahaya dari kematian itu sendiri. Ia tak membunuhnya. Karena bagi Sunghoon, mainan tak boleh rusak terlalu cepat.

Di tengah hujan deras malam itu, satu kecelakaan mengubah segalanya. Anna, seorang mahasiswi biasa, secara tak sengaja menabrak seorang wanita bernama Ilana dan merenggut nyawa seseorang yang tak seharusnya pergi begitu cepat. Dalam rasa bersalah yang menghantui, Anna menyerahkan diri kepada hukum dan menjalani tahun-tahun penuh penyesalan di balik jeruji besi. Namun saat Anna bebas, dunia yang ia harapkan telah berubah ternyata masih sama kelamnya. Jake, kekasih Ilana, belum memaafkan. Luka yang ia simpan tak mengering, ia menjadikannya senjata. Bagi Jake, keadilan hukum belum cukup. Ia ingin Anna merasakan sakit yang sama, penderitaan yang membakar hatinya setiap hari. Dengan cara yang perlahan dan tak terduga, ia masuk kembali ke kehidupan Anna. Tidak dengan kekerasan, tapi dengan kendali. Di balik tatapan tenangnya, Jake menyusun permainan. Anna menyadari semuanya, bahwa setiap langkahnya kini ada dalam genggaman Jake. Namun alih-alih lari, ia memilih untuk bertahan. Menebus. Bahkan jika itu berarti menyerahkan seluruh dirinya. Hubungan mereka pun berkembang dalam pusaran yang rumit, penuh luka, manipulasi, dan emosi yang tak bisa dipahami. Di antara cinta yang tak pantas dan kebencian yang mengakar, mereka saling menyakiti dan saling menggantungkan diri. Karena di kedalaman hati manusia-"In Tenebris Cordis"-cinta dan kebencian kadang hanya dipisahkan oleh napas.

(END) Anna hanya ingin menjalani hari-harinya dengan tenang, kuliah, pulang, menghindari interaksi yang tak penting, dan menikmati waktunya dalam damai. Tapi semua rencana itu hancur sejak ia tahu siapa yang tinggal di rumah sebelah. Lee Heeseung, seniornya di kampus, adalah segalanya yang tidak ia suka. Berantakan, urakan, terlalu santai, dan suka bercanda di saat yang tidak tepat. Apalagi, pria itu tak segan menggunakan status "senior" untuk menggoda dan mengganggunya kapan saja. Namun semakin Anna mencoba menjauh, semakin Heeseung tertarik. Dari sekadar godaan iseng, hingga keberanian mengungkapkan perasaannya secara terang-terangan, Heeseung terus mendekat, dengan caranya yang kacau namun tulus. Bagi Anna, Heeseung adalah kebisingan yang tak diundang. Tapi, bagaimana jika lambat laun... suara itu menjadi satu-satunya yang membuat hatinya berdebar?