On Going. Perlu diingat bahwa cerita ini hanya merupakan karya fiksi sahaja. Kesamaan alur, nama tokoh, atau kejadian yang mungkin terjadi dalam cerita ini dengan cerita lainnya adalah kebetulan semata dan tidak disengaja. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan atau perjalanan alurnya. Saya masih dalam proses belajar dan masih awam dalam menulis cerita, jadi mohon pengertiannya. Enjoy!

End. Perlu diingat bahwa cerita ini merupakan karya fiksi sahaja. Kesamaan alur, nama tokoh, atau kejadian yang mungkin terjadi dalam cerita ini dengan cerita lainnya adalah kebetulan semata dan tidak disengaja. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan atau perjalanan alurnya. Saya masih dalam proses belajar dan masih awam dalam menulis cerita, jadi mohon pengertiannya. Enjoy!

Berawal dari teman berlanjut dengan jalan berdua. Berawal dari gengsi berakhir dengan saling memiliki, tanpa publikasi.

Lily - seorang gadis introvert polos yang harus satu atap dengan ketua osis galak. Saat orang tua mereka harus pergi ke luar negeri, Lily tinggal di rumah Delynn selama sebulan penuh. Kata orang-orang sih, Delynn ini galak dan sok cool. Ini menjadi tantangan yang cukup berat bagi Lily, karena dia harus mencairkan es batu itu. Apakah selama sebulan penuh ini Lily bisa akrab dengan Delynn? atau malah tetep cuek bebek aja? atau mungkin... tumbuh perasaan baru? Entahlah, tapi jawabannya ada dicerita ini. •LILY SOFT DOM! •GXG! •FIKSI! "HAPPY READING!"

Katanya sih cuma fanservice dan gimmick. Tapi kok makin sering bareng, makin deg-degan? 😳 Oline dan Erine awalnya cuma "dijodohin" manajemen dan fans. Tapi gimana kalau yang pura-pura... malah jadi rasa beneran?

A story based on Real Life Time 50% Real Life Story 50% Fiction Cerita ini dituliskan berdasarkan cerita keduanya melalui unggahan mereka di seluruh akun sosial media mereka yang tentunya diberi bumbu fiksi. Source: X, Instagram, Tiktok, Live IDN & Showroom, and Private Messages ©jurimayu14 x @lekalerang Notes: don't tag member!

"Yeeeeee!!!" Teriak Erine begitu selesai pengumuman pemenang bikin art latte. "Heh, gue aja gak menang kenapa Lo yang heboh." Tukas Oline heran lihat pelanggan setia kafenya itu jadi yang satu-satunya riuh setelah orang lain selesai selebrasi. "Gapapa ko, Oline. Kamu kan juara satu dihatiku." Sahut Erine dengan semringah sampai bikin matanya macam bulan sabit. "Asemeyemehehuho!" Rapal Oline gajelas ngomong apa. "Oh, aku tau itu pasti bahasa Jawa." Tukas Erine masih gak sirna itu senyuman. "Hah? Jawa darimananya?" Oline bingung. "Jawaban dari doaku. Yeeeeeeeyy! Hahaha!" Abis ngomong begitu dia kembali selebrasi udah macam orang kelebihan gula. Dan Oline cuma bisa terkekeh doang sama kelakuannya. ________________________ "Dada kamu kan tadi abis kena tendang. Takutnya itu memar. Aku kompresin ya." Kata Lily dengan suaranya yang berubah 180derajat soft abis. Delynn aja sampai melongo. Dengan santainya Lily tarik baju Delynn ke atas hingga memperlihatkan spot bra-nya. "Lily!" Delynn menukas sambil mau kembali nutup bajunya tapi lagi lagi ditahan sama si cegil ini. "Diem! Nanti kalau gak dikompres sekarang kamunya gak bisa tidur enak ntar malam." Kata Lily sambil mulai naruh kompresan instan ke area dadanya Delynn. Delynn tampak ngembusin napas lelah. Cape banget dia ngadepin ini anak. Terus Lily turunin kembali baju Delynn dan sama dia kompresan pack-nya ditahan dari luar pakaian gitu. Tiba-tiba dia senyum sampai bikin matanya melengkung indah. Glek! Delynn yang emang daritadi natap itu muka cegil langsung seketika terpana. "Kamu mau gak jadi pacar aku?" _________________________________ Cerita ini hanya fiksi belaka. Nama pemeran terinspirasi dari member JKT48. Segala kejadian, perilaku, maupun sikap tidak sama sekali menggambarkan kehidupan asli mereka. Tolong pembaca bisa lebih bijak menyikapinya. Terimakasih. Copyright ©All Right Reserved Reevenar 2025 DILARANG MENYALIN, MENJIPLAK ATAU MENGEMBANGKAN CERITA TANPA IZIN PENULIS

Awalnya, Oline hanya menjalankan permintaan Delynn-mengantar Erine pulang, menemani jika Delynn tak bisa, memastikan gadis itu baik-baik saja. "Tolong jagain Erine ya, gue lagi sibuk." Itu yang selalu Delynn katakan. Dan Oline, sebagai sahabat, selalu menurut. Tapi lama-kelamaan, semuanya berubah. Erine bukan sekadar tanggung jawab yang Delynn titipkan. Setiap keluhan tentang Delynn, setiap panggilan malam yang meminta Oline untuk mendengar, setiap tawa, setiap tatapan yang tak seharusnya berarti apa-apa-perlahan, semuanya mulai mengisi ruang kosong dalam hati Oline. Dia tahu Erine masih mencintai Delynn. Dia tahu dirinya hanya tempat persinggahan saat Delynn tak ada. Tapi semakin lama, semakin sulit baginya untuk mengabaikan kenyataan bahwa Erine selalu pulang padanya. Oline tak tahu sampai kapan dia bisa menahan perasaan ini. Tapi ada satu pertanyaan yang terus menghantuinya setiap kali Erine memilih meneleponnya daripada Delynn: Kalau Delynn tahu, dia akan marah nggak? Atau justru... dia memang tak pernah peduli?

--- Catharina Valencia, atau Erine, adalah mahasiswi perfeksionis yang hidupnya serba teratur hingga suatu pagi, ketukan di pintu rumah mengubah segalanya. Sosok pengantar galon bernama Oline Manuel mencuri perhatiannya hanya dalam hitungan detik. Bukan karena profesinya, tapi karena aura dan kecantikannya yang nggak masuk akal. Sejak hari itu, Erine menjadi 'rajin kehausan' membuat berbagai skenario agar Oline kembali datang ke rumahnya. Dari tanjakan galon setiap tiga hari, drama pecah dispenser, sampai pura-pura salah isi air... semuanya demi satu tujuan: melihat senyum Oline lagi. Namun, diam-diam, Oline pun mulai curiga dengan rumah nomor 17 itu. Apakah pemiliknya memang mudah haus... atau sedang haus akan perhatian?