Rank #3 pov (25-09-25) #2 aza (29-09-25) 17+ (harap bijak dalam memilih bacaan) "Ya ampun... ini orang nggak ada kapoknya," gumam Aza pelan. Aza mengambil sebuah bolpen dari atas mejanya, lalu mencoret balik di kertas itu, "Deal. Tapi lo jangan ganggu gue beneran." Kertas dilempar balik kearah Harry berharap sampai. Hazel mengambil kertas yang sudah remuk seperti sampah lalu membuka kertas itu lalu merapikannya kembali untuk mudah dibaca, senyum puas terlukis di wajah tampannya harri. Tapi satu menit kemudian, ia menulis kembali balasan untuk Aza lagi, seperti tak puas akan sesuatu. "Tapi kalo gue kangen gimana?" Lalu Harry melempar kembali pada Aza dengan sedikit kedipan mata khas Harry lagi dan ingat kan sudah beberapa kali. Aza menerima kertas itu lagi, dan mulai membaca gerak-gerik kelakuan nya Harry lalu kembali menulis balasan supaya ia jera dan berhenti mengganggu Aza, untuk sesaat, "Derita Lo, kenapa Lo kangen dasar player" Aza kembali melemparkan kertas itu ke Harry, dan ya Harry lansung kegirangan tapi saat Harry membuka balasan dari Aza Harry malah tersenyum jail bak merencanakan sesuatu hal lebih nakal dari ini, "Awas Lo ya". Dalam kepala Harry yang punya seribu cara untuk mengganggu Aza, dengan senyum liciknya. Harry dengan cepat menghampiri Aza dan menyerahkan kertas yang sudah berisikan balasan dari Harry, Dan yang tertulis disana adalah "Kalo gue menderita Lo yakin bisa ngibur gue, tapi boleh tuh ni pipi masih suci belum di kecup siapa-siapa".

Season II Love in hate Rank trend #1-bisniskeluaga #1-absolut #1-timurtengah #1-kegilaan #1-aza #5-drakromance #2-beloved #3-strategi Harry akhirnya tersenyum lega, senyumnya kini terlihat sedikit lebih lembut, bercampur dengan obsesi. "Baik. Setelah merger ini selesai, siapkan jet pribadi. Kita kembali ke Jakarta. Aku sudah menunggu terlalu lama." Ia menatap foto Aza di ponselnya. "Aku segera datang, Za. Aku sudah memberimu waktu untuk menyadari bahwa kamu hanya butuh aku. Sekarang, aku akan mengambil kamu, dan kita akan memulai dunia kita yang baru. Dunia yang aman, terisolasi, dan hanya ada kita berdua." Kini, Harry bukan lagi Harry yang rapuh karena ditinggalkan. Ia adalah penguasa bisnis yang kejam, yang menggunakan seluruh kekuasaannya untuk memanipulasi takdir. Jakarta hanya tinggal beberapa hari lagi, dan Aza tidak menyadari bahwa ia bukan hanya sedang menunggu kekasihnya, tapi sedang menunggu penawanan paling manis yang pernah ada.

Seri ke-3 Pratama 19+ Warning ⚠️ This content will be explicit and is highly discouraged for underage readers. Please be wise in choosing your reading material. Seorang Pria Dewasa. Seorang Gadis Muda Penuh Rahasia. Sebuah Pernikahan yang Jauh dari Cinta, Dekat dengan Kekuasaan. Perpatih Gjandarusa Hantoro (35) adalah seorang ahli strategi bisnis yang dingin, berkorban demi ambisi politik ayahnya yang sedang mencalonkan diri sebagai presiden. Tugasnya? Menikahi putri seorang kolega politik, tidak peduli seberapa menjijikkan perintah sang ayah untuk "menggoda" gadis itu. Perpatih bertekad mengamankan aliansi ini-bahkan jika itu berarti mengorbankan harga dirinya. Dia bertemu Narry Poetri Mahisa Pratama, calon CEO, yang di balik pesona polos seorang penulis novel menyembunyikan kecerdasan tajam. Mahisa setuju dalam perjanjian rahasia mereka hanya demi satu hal: kebebasan untuk tetap menulis. Pertemuan mereka berubah menjadi duel negosiasi yang cepat. Tanpa banyak bertanya, Mahisa menyetujui syarat Perpatih: sebuah kontrak kerja sama-yang ternyata adalah kontrak pernikahan tersembunyi. Perpatih melihat kesempatan untuk menyelesaikan dua tugas dalam satu langkah, sementara Mahisa hanya menetapkan satu batasan: waktu yang terbatas. Ketika seorang pria dewasa yang menganggap dirinya sebagai alat politik bertemu dengan seorang gadis muda yang ternyata adalah pemain catur ulung, siapa yang akan benar-benar terjebak dalam perjanjian yang mereka tandatangani? Di atas meja wine termahal, ikatan ini dimulai: bukan dari cinta, tapi dari ambisi, strategi, dan bahaya yang mengintai. Ini fiksi