Di Universitas Tretan Aditya, rumor dan cerita angker menyebar lebih cepat daripada jadwal kuliah. Lorong gelap, gedung tua, bayangan aneh, sampai suara misterius di kamar mandi,semua jadi bahan obrolan. Nirmala, gadis berambut hitam panjang dengan mata biru mencolok, adalah penggemar berat urban legend. Ia suka memburu setiap rumor yang ia dengar, entah dari internet, buku, atau cerita teman. Cempika, teman sekelas yang jago fotografi dan videografi, selalu menemani Nirmala ke mana pun dia pergi. Dalam salah satu pencarian rumor, mereka bertemu Anggun, mahasiswi psikologi yang punya ide gila: menjadikan rumor-rumor itu sebagai konten. Awalnya mereka ragu. Cempika terlalu malas untuk serius, Nirmala tidak punya hasrat tampil dan terlalu malu jika harus di depan kamera. Tapi pada akhirnya, Ratih, teman satu kontrakan Nirmala dan Cempika, berhasil meyakinkan mereka bahwa ini bisa jadi peluang besar. Mereka berempat pun membuat kelompok dan platform bernama "Posko Rumor." Empat orang. Satu laptop. Satu kamera. Dan segudang rumor yang siap dibongkar. Itulah awal terbentuknya Posko Rumor. Tim kecil yang mengubah cerita angker menjadi konten, sambil tanpa sadar mendekat pada misteri yang jauh lebih besar dari sekadar rumor.