GadisWaktu
- Reads 15,733
- Votes 976
- Parts 28
(Naskah ini mengikuti event menulis 30 hari dari penerbit LovRinz, bertema rumah)
Dulu aku percaya rumah adalah bangunan: pondasi, dinding, atap-hal-hal yang bisa disentuh dan diukur. Lalu hidup meruntuhkan semuanya satu per satu: Rumah pertamaku roboh karena gempa. Rumah keduaku hancur oleh perceraian kedua orang tua.
Aku mulai bertanya, apakah rumah memang selalu mudah patah?
Sampai aku bertemu Abyasa Satria Kusumawardana---pangeran keraton Mandalawangi yang kuanggap kebetulan menjadi ketua kelompok KKN Sendangsari---dan pelan-pelan belajar bahwa rumah bukan tempat. Rumah adalah janji. Janji untuk tinggal. Untuk bertahan. Untuk tumbuh bersama meski goyah.
~ • ~
#5 Mandalawangi Universe