#1 In Teen Fiction (22/01/2017) "Kenapa ya dari sekian banyak cewek di sekolah kita, harus banget yang gue tabrak itu si siapa tuh namanya?" Kavi memalingkan pandangannya dari atap kamar ke arah tiga temannya bergantian. "Athala," sahut Deny. "Iya siapa kek. Harus banget dia? Kayaknya sial mulu idup gue?" Kavi melempar handuknya ke atas tempat tidur. "Apa gue potong rambut aja kali ya?" "Lah? Apaan sih lo gila?" Divin yang sedang PS, reflek menghentikan permainannya. "Apa hubungannya Athala sama potong rambut?" "Yaa buang sial gitu maksud gue," "Si bahlul." Reno sontak tertawa. "Jadi menurut lo si Athala itu kesialan?" "Iyalah jelas. Sehari nganter dia aja gue udah males banget. Tau gitu gue tolak mentah-mentah." Kavi menghela nafasnya kasar. "Najis. Mana ada sih orang yang abis dianterin pulang ga ngucapin 'makasih' atau apa kek gitu. Ini mah apaan? Boro-boro ngomong makasih, senyum ke gue juga enggak. Ada ya? Cewek judes mampus kayak dia? Amit-amit."

(S U D A H T E R B I T) -TERSEDIA DI TOKO BUKU- Hanya Rama yang mampu membuat Shinta berdebar ketika memandangnya. Bahkan, walau dari jauh sekalipun. Disaat Shinta yang terlampau nyaman menjadi pemuja, tiba-tiba keadaan memutar balikkan kenyataan dan menghidupkan imajinasinya. Membuat Shinta harus bertahan antara masih ingin memuja diam-diam, atau maju untuk berusaha mendapatkan. Dari hanya memuja, menjadi memilikinya. *SEBAGIAN BESAR PART DI CERITA INI SUDAH DI HAPUS KARENA DITERBITKAN* TERIMA KASIH

Ini bukan persahabatan sejak kecil, bukan persahabatan yang orang tua saling kenal, bukan juga persahabatan yang saling menyatakan rasa sayang. Mereka hanya saling membutuhkan dan melindungi satu sama lain. Pertama kali dipertemukan di masa-masa terpenting dalam hidup; masa SMA. Sebuah perjanjian yang mereka buat yang dapat menguntungkan kedua belah pihak, mampu membuat mereka semakin dekat. Namun, perjanjian tersebut justru berakhir dengan penyesalan dan membuat mereka tenggelam dalam zona tak berujung bersama. Highest rank: #21 in Teen Fiction (20.01.2017) Copyright © 2016 by loozeey

Sudah Difilmkan, 12 Juli 2018 💝 #1 Fiksi Remaja - 3 Januari 2016, 7 Februari 2016 "Raja marah?" meski seratus persen yakin dengan jawaban cowok itu, Raja, cewek itu tetap bertanya. Tetapi Raja tidak pernah menunjukkan amarahnya di depan cewek itu. Raja hanya mengulurkan tangannya dan berkata, "Ayo pulang, Ratu." Cewek itu, Ratu, menyambut uluran tangan Raja. © Hak Cipta Terlindungi, oleh wulanfadi, 2015

(Telah Terbit dan Difilmkan) Berawal dari keterlambatan mengikuti upacara pertama di sekolah baru, Salma Alvira bertemu dengan seorang cowok yang membantunya menyelusup lewat gerbang samping. Selidik punya selidik, cowok itu ternyata bernama asli Nathan; murid nakal yang sering jadi bahan gosip teman-teman terdekatnya. Beberapa rangkaian kejadian pun terjadi yang justru mengantarkan Salma untuk menjadi kian lebih dekat dengan Nathan. Dua kepribadian yang saling bertolak belakang, seperti langit dan bumi; yang tidak bisa bersatu tapi saling melengkapi. Novel ini mengisahkan tentang masa indah putih abu-abu, persahabatan, pelajaran kehidupan dan pentingnya untuk selalu menghargai perasaan.

[Kumpulan one shoot story/shortfiction]

Menjadi Psikolog merupakan impian gadis chubby ini, tetapi hal ini membuat dia terjebak kepada sebuah permasalahan dan kehidupan bebas diluar sana. Permasalahan ini justru membuat nya mengerti apa arti dari sebuah cinta sejati yang selama ini dia cari. "Kamu seperti narkoba memabukan dan membuatku ketagihan akan dirimu"

Semua itu berubah. Semua kisah kita dari awal, semua kisah yang kita ukir di sebuah kertas hilang sudah. Entah, terlupakan oleh sendiri nya atau sengaja di lupakan. Tapi, yang pasti, aku hanya ingin kamu mengingat kisah kita. Mengulang kembali sebuah kenangan yang kita lalui sejak kecil dan mengubah nya menjadi kenangan indah sampai akhir hidup kita. Bahkan hingga kini aku tak mengingat semua memori itu. Semua memori indah yang kita ukir bersama. Ini bukan soal nama yang berubah. Bukan soal panggilan yang berubah. Tapi, ini adalah sebuah awal dimana kita kembali mengingat memori indah yang sempat kita ukir bersama. Mengingat semua kenangan yang kita lalui bersama.