Arzann
Rafa terbiasa dianggap masalah-oleh guru, teman, bahkan dirinya sendiri.
Revan, ketua OSIS yang selalu terlihat sempurna, justru melihat sesuatu yang orang lain abaikan.
Pertemuan mereka bukan tentang cinta instan, tapi tentang dua orang yang sama-sama lelah dengan ekspektasi.
Di antara hujan, diam, dan percakapan yang tak selalu selesai, hubungan itu perlahan tumbuh-tanpa janji, tanpa kepastian.
Karena tidak semua rasa harus langsung diberi nama.