FitriMbom
- Reads 576
- Votes 240
- Parts 28
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kami pernah berpesan dengan wajah super serius di hari pelepasan: "Ingat, tujuan kalian KKN adalah mengabdi pada masyarakat. Jangan sampai ada yang pulang membawa 'oleh-oleh' berupa perasaan. Cinlok itu dilarang keras. Itu cuma bakal ngerusak proker!"
Halah.
Beliau jelas tidak pernah satu kelompok dengan Juanda.
Beliau tidak pernah merasakan jantungnya mau copot saat motor supra butut tergelincir di jalanan sawit, lalu pinggangnya ditahan oleh tangan kekar seorang ketua kelompok yang wanginya seperti campuran hujan dan wood sage.
Beliau juga pasti tidak pernah melihat bagaimana Steven (calon dokter) pingsan lihat jarum suntik, Reynal (anak sultan) menangis karena skincare-nya tumpah, atau Mahen (anak teknik) yang malah sibuk tebar pesona ke kembang desa.
Di Desa Beringin Jaya ini, di tengah panasnya matahari Riau yang bisa melelehkan aspal (dan iman), aku, Orizelle, belajar satu hal penting.
Bahwa menyusun laporan keuangan desa itu gampang. Yang susah itu menyusun detak jantung yang berantakan setiap kali Pak Ketua menatapku dan bilang, "Geser dikit, Zelle. Gue nggak mau lo kepanasan."
Jadi, maafkan saya, Pak Dosen. Pasal satu sepertinya sudah saya langgar di hari pertama.