[ TAHAP REVISI ] Naraga dikenal sebagai bocah cupu dan bodoh-anak paling lemah di sekolah baru yang penuh hirarki kejam. Namun itu hanya topeng. Di balik tubuh ringkih dan sikap canggungnya, ia menyembunyikan kekuatan yang lebih mengerikan daripada siapa pun bisa bayangkan. Ia datang untuk menjalankan misi rahasia yang hanya diketahui oleh tiga partnernya. Hingga suatu hari, Naraga menarik perhatian orang terakhir yang harus ia dekati: Rachel Stiven Hendria. Pemimpin dari semua pemimpin. Penguasa sekolah. Dan seseorang yang hidupnya tak boleh diusik. "Jauhi dia, atau hidupmu akan berakhir," begitu semua orang memperingatkan. Namun bukannya celaka, kehadiran Naraga justru membangkitkan obsesi gelap dalam diri Rachel-terutama saat ia melihat Naraga dalam keadaan berlumuran darah. "Dia... tampan saat berdarah."