Bagi Fabian, hanya satu perempuan saja yang mampu membuat dirinya lemah. Dia adalah Bianca. Seseorang di masa lalunya yang membuat Fabian sampai sekarang masih perlu memperjuangkan cintanya untuk Bianca. Seseorang yang berhasil membuat dirinya merasa mempunyai saingan dalam hal apapun. Walaupun ia tahu, sesusah apapun atau seniat apapun Fabian meluluhkan hati Bianca kembali, Bianca tidak akan pernah lagi menoleh kearahnya. Fabian Cakrandara adalah seseorang yang sudah mati bagi Bianca Adalene. Menurut Bianca, laki-laki seperti Fabian memang sudah seharusnya musnah di dunia untuk mempertanggung jawab perbuatan mereka itu sendiri. Laki-laki yang dengan seenaknya pergi begitu saja meninggalkan Bianca disaat yang tidak tepat. Disaat Bianca sudah terlanjur mempercayainya dengan kalimat manis yang Fabian ucapkan dulu. Yang sudah seharusnya Bianca tahu, Fabian tidak boleh ia percayai begitu saja. Sialnya, mereka di pertemukan kembali setelah beberapa tahun lamanya. Baik Fabian maupun Bianca kembali dihadapkan dengan berbagai macam masalah yang ada di masa lalu mereka berdua. Seakan tidak peduli dengan sikap Bianca, Fabian tetap berusaha mencoba meyakinkan Bianca lagi. Pertanyaannya adalah: Akankah Bianca harus kembali mempercayai Fabian? Anggaplah kepercayaan itu seperti kertas atau piring. Jika saja kamu tidak sengaja meremas kertas tersebut atau piring yang tidak sengaja kau pecahkan, kau tahu, kau sedang berhadapan dengan seseorang yang mungkin ingin membunuhmu saat itu juga.

But no, my dear. I know you love him but he's killing you, he's killing you.

"Kenapa lo harus nakal?" Tanyaku kepada Raka. Pertanyaan bodoh serius deh. Raka terdiam sebentar sepertinya pria ini sedang memikirkan jawabnnya "Kebutuhan hidup" Jawabnya singkat Aku mengerutkan keningku bingung. Apa yang dimaksud 'kebutuhan hidup' emangnya tanpa sikap nakal dia ngga bisa hidup?. "Gini deh. Kalo lo jadi anak baik lo bakalan lemah. Lo ngga bisa ngelawan . Harga diri lo bakalan diinjek-injek. Lo harus punya rasa nakal dalam hidup lo biar orang ngga anggep lo lemah. Serius deh" "Sebandel-bandelnya gue,gue ngga akan mainin perasaan kaya kebanyakaan cowo yang berstatus baik" -Raka- CopyRight ⓒ2016 Nabila Arubusman BADBOY SERIES(BBS) 1

Nadiana, hampir 30 tahun tapi masih belum menemukan lelaki idamannya. Semakin kesini, cari laki-laki yang lebih tua dan matang darinya semakin sulit. Pilihan semakin sempit. Kalau nggak sudah beristri, sudah siap menikah. Sekalinya ada yang single, biasanya alergi komitmen dan justru memilih perempuan-perempuan muda yang masih ranum. Lewat obrolan-obrolan khas perempuan di waktu makan siang bersama teman-teman kantornya, Nadiana pun memulai proyek pencarian cinta dibantu oleh teman-temannya yang punya 1001 opini yang ajaib. Copyright © fairywoodpaperink 2015

Kirana: Persahabatan antara cewek dan cowok itu bullshit kan? Kalau nggak percaya, lihat saja aku. Aku sudah menghabiskan hampir separuh hidupku dengan menyukai sahabatku sendiri. Resha: Mau tau apa yang paling membuat lo merasa diri lo memalukan? Naksir cewek orang! Dan sekarang, bodohnya, gue sedang melakukannya. Fanny: Aku tidak tahu apa yang lebih baik; hidup tanpa dia atau hidup dengan dia yang hatinya sudah dimiliki orang lain. Agam: Gue sama sekali nggak mau meyakiti seorang pun. Tapi ternyata, keputusan gud justru menyakiti semuanya.

Friends, lovers, or nothing? We can really only ever be one. Don't you know, we'll never be the inbetween ♪