Sebagai putra seorang Kyai yang mengemban tanggung jawab besar atas pesantren, Zidan pun mempunyai impian mendirikan Raudhatul Ulum di London tempatnya menimba ilmu. Di tengah perjuangannya yang begitu berat membawa nama islam dan membangun pesantrennya, Zidan justru dipertemukan dengan gadis London yang sangat merepotkan. Alana namanya. Kehidupan Alana yang sangat bertolak belakang dengan Zidan justru membuat Zidan terus didekatkan dengan gadis itu, sekalipun berulang kali Zidan menjauhi Alana. Namun rupanya Zidan lah penerang jalan Alana hingga gadis itu mulai belajar tentang islam dan memperdalam agamanya, bahkan gadis itu berani meninggalkan klub malam dan kebiasaan buruknya. Tanpa Zidan sadari, Alana diam-diam menaruh rasa padanya. Namun, Alana pun merasa tak pantas bersanding dengan Zidan jika harus bersaing dengan Jihan, gadis pesantren yang begitu bagus akhlaknya. Lantas akankah cinta Alana berbalas? Ataukah justru Jihan yang menjadi pilihan Zidan?

Entah kutukan atau takdir. Theo yang selama ini dengan mudahnya menjatuhkan hati para gadis, justru jatuh hati pada sosok sedingin dan sekaku Diandra. Tetapi, mendapatkan hati Diandra tidak semudah itu. Memperjuangkan Diandra sama dengan menyakiti dirinya, kehidupannya bahkan masa depannya. Akankah Theo tetap memperjungkan? Akankah hati Diandra tersentuh karena keajaiban? Ataukah akhirnya mereka saling melupakan?