CIA PROJECT: CODENAME: CENDANA//SANDALWOOD R.R. Parasayu Ningrum memutuskan untuk menukarkan segalanya demi mengetahui siapa pembunuh orangtuanya. Dia mengubah identitas dan kewarganegaraannya, bergabung dengan CIA, serta bersedia untuk pura-pura di cuci otak demi misi pribadinya. Seorang gadis ningrat yang anggun kini berubah menjadi mesin pembunuh berdarah dingin. Tidak ada kata cinta. Tidak juga belas kasihan. Hatinya sudah membeku tak tergoyahkan. Tidak ada yang bisa menghentikannya. Tidak seorangpun. #3 buku ketiga The Harlequin Squads.

Antonella Inacio terjerumus dalam daya pikat seorang Don Juan yang begitu mematikan. Ia bahkan tidak sadar dengan bahaya yang berada didekatnya. Sangat dekat. Hingga ia tahu jika sepasang mata tajam yang memandanginya itu menandai kepemilikan padanya. #2 buku kedua The Harlequin Squads

Pernahkah kalian mendengar Harlequin? Kalau belum, mungkin meluangkan sedikit waktu untuk mencari di browser favorit dunia bisa Anda lakukan. Bacalah, kemudian Anda kembali kesini. Mungkin tokoh-tokoh lelaki sempurna nan imajiner milik Harlequin mampu membuat kalian tersenyum mendamba sekaligus berangan-angan untuk mewujudkannya. Tetapi bagaimana jika mereka nyata? Ada, namun tenggelam dibalik ke glamoran kota-kota di USA, bukan Italia, yang menjadi kampung halamannya. Tidak--mereka bukan sekumpulan pria narsis yang gemar membuat sebuah Squad. Hanya media yang haus akan informasi mereka yang membuat semua penilaian. Membuat sebuah ekspektasi tinggi dengan julukan The Harlequin Squads. Namun, ketahuilah jika mereka tidak sesempurna bayanganmu sekarang. Disini, mereka hanya duduk dan memantau. Tahu, namun berlagak tidak tahu. Banyak rahasia yang mereka simpan. Tentu saja, hanya mereka yang tahu. The Darkness. The Lust. The Glorious. The Savior. #1 Heels, Tux & Curse. [buku pertama: The Glorious] #2 Stammi Piu Vicino. [buku kedua: The Darkness] #3 CENDANA. [buku ketiga: The Savior]

Sara Rose, mencintai koleksi sendal jepitnya melebihi apapun. membenci semua hal berbau parlente, high heels, dan musuh yang mempermalukannya dengan sepasang sepatu hak tinggi -tidak lain teman masa kecil yang menyebalkan, Cameron Frances. Cameron Frances, billionaire yang womanizer dan menyukai wanita dengan kaki jenjang bak model Victoria's Secret. Menganggap Sara Rose, teman kecilnya yang penggila flip-flop, seorang gadis tanpa daya tarik. Bagaimana jika seorang Sara Rose terbangun di pagi yang cerah dalam keadaan satu ranjang dengan musuh menyebalkannya? Ketika ia resmi menyandang status Mrs. Sara Frances? ------- "Bahkan deretan sendal jepitku masih lebih baik dari pria menyebalkan itu!" -Sara Elizabeth Rose, Fashion Designer. "Menjadi Mrs. Frances mewajibkanmu untuk memakai higheels di setiap acara untuk mendampingiku." -Cameron William Frances, CEO. Multi-Billionaire. #9 in Chicklit 15-17.08.2016 #1 buku pertama The Harlequin Squads