Dari banyaknya perbedaan yang ada di antara Sara Triya Elakshi dan Barra Birendra membuat mereka tak menginginkan banyak hal dalam hidupnya. Mereka hanya menginginkan satu hal, yaitu; bertemu. Bertemu pada Amin Yang Sama.

Perjalanan hidup memang tak lepas dari peran orang lain. Begitulah yang Ayara Janitra rasakan, sebab baginya kehidupannya tak lepas dari seorang Yasawirya Najandra--laki-laki yang ia cintai, yang menjadi segalanya untuknya. Ibarat hubungan mereka adalah sebuah gelas, mereka sepakat untuk saling mengisinya dengan penuh cinta lalu menikmatinya bersama-sama. Hingga pada satu masa, mereka di hadapkan pada persimpangan yang membuat mereka harus memutuskan untuk tetap mengisi gelasnya bersama atau membaginya pada orang lain?

Dulu, aku pernah nanya sama Ayah, gimana ceritanya ayah bisa ketemu ibu. Dijawab sama Ayah. 'Waktu itu reunian. Makannya ikan lele dan ibu kamu makannya pakai sendok di saat yang lain pakai tangan. Dari situ, Ayah tahu kalau she's the one.' Lalu aku pernah tanya Bang Lian gimana ceritanya dia ketemu mbak Risa. Dijawab. 'Waktu itu, abang nanya ke grup wa kampus. Ngga ada yang jawab. Tapi beberapa detik kemudian langsung dijawab sama Risa. Dari situ Abang tahu kalau she's the one.' Dan di sini, giliran aku, Gayatri Hutami yang akan menceritakan tentang pertemuanku dengan 'jodoh' ku.

Kau percaya seseorang; Kau berikan hatimu padanya dan apa yang dia lakukan?

Catatan kaki. Untuk di jejak kembali.

"Gue suka sama dia." "Sama, gue juga suka sama dia." Dua orang menyukai satu orang yang sama, terdengar klise memang. Tapi apa jadinya jika hal tersebut hampir saja membuat salah satu dari mereka tercoret dari KK? Ngga, ini lebay. Gama suka Gisha, Gisha disukai Gino. Gama adik Gino, Gino kakak Gama. "Kita bersaing secara sehat." kata Gino pada Gama. "Maaf, tapi gue ngga suka sayuran." kata Gama pada Gino.

((Sebagian bab cerita di privat. Harap follow terlebih dahulu untuk membaca cerita yang lebih lengkap.)) Katanya, seberat apapun rintangan yang di hadapi akan kalah telak dengan cinta yang besar. Dan di sini. Swatu Kala akan membuktikan seberapa hebatnya perkataan itu.

Saka Maheskara mencoba kembali berjalan, meninggalkan masa lalu dan mulai mengenal cinta lagi. Bahagia, Tentu hanya itu yang menjadi tujuannya. Namun tampaknya Saka melupakan jika untuk bahagia, diperlukan proses yang sangat berat seperti kenangan-kenangan yang sedang coba ia lupakan. Akankah cinta menghampirinya? Akankah sempurna kebahagiaannya? (Sequel cerita dari Jatukrama)

Aku si perindu yang gagu Yang ku terjemahkan lewat kata-kata belagu. "Terima kasih untuk kenangan, 'kan ku coba tuliskan tanpa angan, hanya untuk dikenang saja."

Dialah, Saka. Yang membuat Mandira, seorang manager disalah satu perusahaan ternama harus menanggalkan jabatannya dan beralih menjadi seorang suster di Rumah sakit jiwa. Dialah, Saka. Yang membuat Mandira harus menjauhi suaminya sendiri. Dialah, Mandira, semuanya telah ia lakukan demi menebus semua kesalahannya di masa lalu, namun hal ini tak akan pernah cukup untuk mengembalikan jiwa yang telah mati karenanya.