Kita akan bertemu kembali suatu hari nanti, aku yakin dengan hal itu. Entah di lain waktu dan kemungkinan, atau di kehidupan selanjutnya di mana aku sudah pantas untukmu, juga sebaliknya. Karena saat ini, kita berdua hanyalah dua orang yang berdiri di masing-masing ujung sebuah papan yang rapuhーtenggelam dalam racun, yang cinta kita sendiri takkan dapat menjadi penawarnya. Aku, aku mempelajari satu hal. Mencintai seseorang tak selamanya berarti berada di sisi mereka. Sebab titik tertinggi mencintai adalah merelakan setengah bagian dirimu hilang bersama mereka, dan berharap, bahwa suatu hari nanti bagian itu akan kembali; mengisi kekosongan yang menyayat dan melengkapinya. You and I; will always be an unfinished business.

Taylor Alison Swift gadis yang mempunyai teman baik bernama Harry Edward Styles. Mereka berdua sering bersama hingga suatu saat mereka ditakdirkan untuk berpisah karena pekerjaan kedua orang tua mereka. Saat mereka berdua sudah dewasa takdir mempertemukan mereka berdua kembali sehingga mereka tidak berjauhan lagi, tetapi mereka sudah tidak begitu dekat lagi seperti dulu, itu karena ada yang berusaha untuk memisahkan mereka berdua. Bagaimanakah hubungan mereka? Apakah mereka akan kembali menjadi sahabat baik seperti dulu? Ataukah mereka akan saling menyukai? Ikuti terus cerita ini yah ..! Dalam proses pengeditan.. :)

Apakah kalian percaya pada kutukan?! Mungkin sebagian besar dari kalian akan berkata, "Zaman sekarang masih percaya sama begituan?! Salah zaman kali lo!". Namun, ada juga yang percaya, bahkan mengalaminya. Aku adalah salah satunya. Keluargaku memiliki kutukan yang diwariskan secara turun-temurun, yaitu pada tiap generasi ke-12, dan kutukan ini sulit dipatahkan, bahkan oleh penyihir sekali pun. Dan kawan-kawan, sialnya aku adalah generasi ke-12. Aku merasa bahwa hidupku benar-benar sial. Karena tak ada satu catatan pun mengenai cara mematahkan kutukan ini. Entah bagaimana, para pendahuluku bisa mematahkan kutukan ini. Namun, satu hal yang kutau... Ada satu kalimat yang selalu diturunkan dari generasi ke generasi "Berjuanglah sampai kamu bertemu 'dia'. Hanya 'dia' penyelamatmu. Kalau kau menyerah, habislah semua."....