Apa yang kau tahu ketika kau hidup? Bahkan kau tidak tahu tujuanmu diberikan kehidupan, jika hanya alasan cinta, lebih baik kau mati saja. Aku tahu cinta lebih dari yang kau tahu, tidak ada sisi baik dari cinta, kecewa hanyalah satu-satunya hal yang dapat kau rasakan. Dewa dewi cinta memang memiliki selera humor yang buruk. Seseorang yang kuat pun akan menangis karena cinta, aku berani menantang, tidak ada satupun orang yang mengetahui apa itu cinta. Khayalan, angan-angan dan mimpi itu lah cinta atau cinta adalah sakit. Cinta lebih berbahaya dari racun atau lebih berbahaya dari bisa dan hanya orang bodohlah yang terjebak dalam cinta. -Anastasya tapi kini aku menarik kata kataku yang barusan saja kuucapkan karena aku bahagia bersamanya bersama dia sang malaikat ku yang tak bersayap

Gue cinta loe. Anak yang gue temuin di kantin, bisa merubah dunia gue. -Joshua Dan gue sebagai sahabatnya Joshua juga cinta sama cewek itu. -Jonathan Mereka berdua suka pada gadis yang sama. Tetapi hanya SAMA di mata mereka saja. Sebenarnya yang terjadi adalah mereka suka pada gadis kembar.

Banyak hal yang bisa merusak harimu yang cerah. Clarrise Yoo mengalami semuanya, Clarrise Yoo merasakan semuanya. Segala hal yang membuat hatinya remuk; segala hal yang menyakitkan. [Ma first post; a one-shot fic. Happy reading!

Ini bukan kisah apalagi falsafah ini hanyalah racuan dalam kepala yang datang entah dari mana

Katanya mencari ide itu susah Katanya ide suka datang tiba-tiba tapi nyata ide tidak datang dari langit. sekadar berbagi tips dari pengalaman berkarya. dianjurkan untuk baca secara runut karena saling berkesinambungan. semoga bermanfaat! -daripada memberi makan seorang yang lapar sebuah ikan lebih baik mengajarinya memancing -

Selama ini Gwen tidak pernah memperdulikan yang namanya cinta. Gadis ceria, ramah, dan bersenyum manis tersebut hanya fokus dengan pendidikannya. Tetapi semua itu berubah saat seorang anak laki-laki pindah ke sekolahnya.

Sahabat jadi cinta. Ternyata hal itu memang benar adanya. Itulah yang di alami Robby, Ia jatuh cinta pada sahabatnya sendiri. Tetapi di saat Ia mulai menyadari perasaannya tersebut. Ia terlambat, bahkan sangat terlambat.

Dissa memutuskan untuk pergi meninggalkan kota kelahiranya itu. Keputusannya itu adalah hal yang akan mengubah hidupnya. Akankah mengubahnya menjadi lebih baik ataukah sebaliknya?