"Heh Cuk, lihat-lihat dong kalau jalan!" "Maaf maaf mas aku ndak sengaja." "Matane, picek a?" (Matamu, buta ya?) "Mas e baru saja misuh?" "Lho jancuk! Sopo sing misuh?" (Lho jancuk! Siapa yang ngumpat?) "Huhuhu bunda, Niellie mau balik ke jogja saja, disini orangnya jahat-jahat..." Lokal AU! Suroboyoan Short story 500-1000 kata

[SEQUEL of BETWEEN US] Lagi, ini tentang mereka. Tentang mereka dengan berbagai kisah perjalanannya. Tentang mereka dan pilihan hidupnya. Takdir ternyata kembali memilih mereka untuk menyecap kisah demi kisah. Takdir kembali membuatkan mereka sebuah samudra luas dengan berbagai cerita baru di dalamnya. Takdir kembali memainkan tangannya untuk membuat sebuah surga atau neraka dunia bagi mereka. Disamping itu, Tuhan ingin mereka berjuang pada sebuah takdir yang masih dapat diubah. Meminta mereka tabah pada takdir yang memang sudah kekal dan berlaku selamanya. Ini masih tentang seorang Azka Aldric dan Nadine Sava. Dengan tambahan beberapa manusia di antara mereka. O U R • W A Y [Second Book of Between Us] Dinaag23 © 2016

[completed version on DREAME app] "Siapa?" tanyaku takut. "Dia Aqila," jawab lelaki di depanku mantap. • • • Zona pertemanan yang seorang Azka Aldric ciptakan kepada Nadine Sava ternyata menimbulkan satu fakta baru. Nadine menyukai Aldric. Wajar rasanya, mengingat apa saja yang telah dilakukan Aldric untuk Nadine, mustahil dia tidak terjebak. Tapi pernyataan bahwa Aldric menyukai Aqila membuat Nadine ragu. Sebisanya, dia akan terus bertahan diatas luka yang terus saja berdarah. Hingga kedatangan seseorang membuat Nadine merasakan satu hal baru. Rasa nyaman yang begitu asing, namun begitu dia nikmati. Pelan-pelan, disaat jarum jam terus setia untuk berputar, Nadine mengetahui fakta-fakta yang selama ini tersembunyi. Fakta-fakta tersebut menohok Nadine terlalu keras. Membuatnya jatuh dan luka kian banyak. Sikap ketidakjujuran orang-orang disekitarnya menampar Nadine keras. Sungguh, dia benci pada pembohong. Tapi sayang, Nadine tidak menyadari bahwa dia juga seorang pembohong. Perempuan itu, bertahan di atas kebohongannya. Bertahan di atas cinta diam-diamnya. - B E T W E E N • U S [First Book] Dinaag23 © 2016

#1 In Teen Fiction (22/01/2017) "Kenapa ya dari sekian banyak cewek di sekolah kita, harus banget yang gue tabrak itu si siapa tuh namanya?" Kavi memalingkan pandangannya dari atap kamar ke arah tiga temannya bergantian. "Athala," sahut Deny. "Iya siapa kek. Harus banget dia? Kayaknya sial mulu idup gue?" Kavi melempar handuknya ke atas tempat tidur. "Apa gue potong rambut aja kali ya?" "Lah? Apaan sih lo gila?" Divin yang sedang PS, reflek menghentikan permainannya. "Apa hubungannya Athala sama potong rambut?" "Yaa buang sial gitu maksud gue," "Si bahlul." Reno sontak tertawa. "Jadi menurut lo si Athala itu kesialan?" "Iyalah jelas. Sehari nganter dia aja gue udah males banget. Tau gitu gue tolak mentah-mentah." Kavi menghela nafasnya kasar. "Najis. Mana ada sih orang yang abis dianterin pulang ga ngucapin 'makasih' atau apa kek gitu. Ini mah apaan? Boro-boro ngomong makasih, senyum ke gue juga enggak. Ada ya? Cewek judes mampus kayak dia? Amit-amit."

"you're so small." as if to prove his point, louis squeezed harry tightly in his arms, and harry just scrunched up a little bit, snuggling his head impossibly farther into louis' chest. "my pretty paper doll." and when louis squeezed him again, placing a shaky, yet warm kiss on harry's cold forehead, harry felt his heart feel that way again, he felt love. a soft flutter, that even the most self control in the world couldn't stop. he loved louis. he loved him even though he didn't want to, he really didn't. okay, maybe a little. *** 1ST PLACE IN THE HOLIDAY 2014 BROMANCE AWARDS FOR FAMOUS LARRY STORIES. #2 in Fanfiction #1 in One Direction