melaivatko
- Reads 26,620
- Votes 1,606
- Parts 5
Praakkk... Pria itu melemparkan pena dan sebuah buku berukuran kecil tepat di hadapan Luce.
"Tuliskan angka yang kau mau dan enyahlah dari hadapanku."
Luce jelas tersinggung, belum sampai sepuluh menit dirinya berada di ruangan itu, namun pria yang akan menjadi atasannya itu justru menolak dirinya mentah-mentah. Apa-apaan manajemen di perusahaan ini? Geramnya dalam hati.
"Maaf, pak. Saya sudah terikat kontrak di perusahaan ini selama tiga bulan masa percobaan. Jika Bapak keberatan dengan posisi saya sebagai sekretaris Anda, silahkan complain ke bagian HRD," ucap Luce dengan nada yang dibuat seberani mungkin. Jantungnya kebat-kebit saat mengucapkan kata-kata tadi. Namun ucapan dari Bu Helen menguatkan tekadnya untuk sebisa mungkin bertahan dalam menghadapi sikap sang bos yang arogan ini.
Pria itu menghentikan aktivitasnya saat mendengar jawaban berani dari sang gadis di hadapannya. Mata elangnya menatap dengan penuh selidik dan penilaian yang pada akhirnya membuat rikuh gadis tersebut. Tak lama kemudian pria itu pun tersenyum mengejek.
"Mari kita lihat, berapa detik kau akan bertahan gadis dekil." Tak lama kemudian pria itu tampak menghubungi seseorang lewat telepon di sampingnya.
Luce tak begitu jelas mendengar bagian akhir dari kalimat tersebut. Batinnya meragu antara gadis kecil atau gadis dekil? Arghhh... Brengsek kau boss! Umpatnya dalam hati. Perempuan itu segera tahu bahwa pekerjaan ini tidak akan mudah mengingat sang bos yang telah lebih dulu menolaknya mentah-mentah.
His Rejected Secretary.