Aku menginginkan mu dan tidak ada yang bisa menahanku. Sekalipun itu kekasih psikopat mu. - Nate Rolland Mikaelson -

Tidak lagi... pikirku seketika setelah menyadari siapa yang ada dihadapanku. Bagaimana mungkin aku terjebak di lubang yang sama, bahkan kali ini lubang itu lebih dalam dan gelap. Dan mungkin tidak akan ada yang dapat menolongku kali ini. - Elle Kisah tentang gadis yang selalu dihadapkan pada laki-laki dengan karakter yang kurang lebih serupa. P.s. sinopsis awal yang udah rapi author buat entah gimana bisa hilang, akhirnya author harus bikin lagi dan jadilah sinopsis simpel ini -.-' WARNING 18+ don't forget to VOTE and COMMENT xoxo

His Lights adalah sequel dari cerita yang pertama yaitu His Shadow. Lucas Alexander Hoffman Cinta... Seumur hidupnya, Alex tidak pernah memahami apa artinya cinta. Karna jujur ia tidak pernah mendapatkannya, setidaknya itulah yang dirasakannya. Bentuk cinta yang didapatnya selama ini hanyalah kenikmatan yang diberikan oleh tubuh para wanita. Obsesi yang dimilikinya sejak kecil adalah untuk mengikuti langkah atau memiliki segala sesuatu yang sama dengan saudara kembarnya, Lucas Adam Hoffman. Elle, bukanlah tipe gadis yang disukainya. Well, tapi Alex menyukai gadis itu karna Lucas lah pemilik gadis itu. Mencoba berlari dari Elle, Alex kemudian mengencani seorang model terkenal bernama Jessica. Namun setelah lamaran laki-laki itu ditolak, maka sekali lagi ia harus kehilangan arah. Ia begitu memaklumi penolakan itu, tentu karna hanya ada kepentingan dan ego dalam hubungan mereka. Maka kali ini Alex akan mencarinya, mencari seseorang yang akan menjadi cahaya hidupnya. ©2016

Kamu akan tahu bagian paling brengsek dari mencintai dalam diam: ketika orang yang kamu cintai ternyata mencintaimu, namun dia telah lama berhenti sedangkan kamu masih mencintainya seperti takkan berakhir. "Kalau kamu tahu cintamu takkan berbalas, maukah kamu menghentikkan disaat semuanya begitu sulit?" Cover by: dazzledit • Short Story - Completed Copyright by Melodia Dera - March 2016

Pre-Order! Hari-hari Melinda hanya berisikan gedung sekolah penuh anak muda dan teman-teman di hari pekan. Membuka mata hanya untuk bekerja dan tak ada lainnya. Hingga suatu hari seseorang datang dan menunjukkan bahwa hidup bukan hanya bernapas tapi juga merasa. Ia datang dengan cepat namun masuk dengan hati-hati. Namun banyak yang harus dipertimbangkan sebelum cinta diucapkan.