Allen Ellibert seorang CEO lajang, muda, tampan, kaya raya, dan cerdas. Juga terkenal sebagai seorang player. Baginya, hidup hanya untuk bersenang-senang, sampai kemudian ada bayi bertengger di depan pintu rumahnya dengan surat dan sertifikat yang menyatakan bahwa bayi itu adalah anaknya. Well, kehidupan sebagai seorang "Dad" dimulai. Daddy yang seksi... hmmm, dia suka itu. Buat yang nggak pernah baca CATATAN: Ini BUKAN cerita GAY juga BUKAN cerita CINTA Ini genre berbeda: Humor Family

WARNING! 1. Cerita ini beralur manxman 2. PG[13] dan tak ada konten fisik yang terlalu eksplisit seperti ILUMRG 3. HOMOPHOBIC, MENJAUHLAH! 4. Bila Anda penasaran tapi ragu, JANGAN DIBACA (Ini serius) karena saya tahu Anda akan: 'tergila-gila' atau 'mencaci' 5. Segala komentar, harus memerhatikan sekitar (baca rule 3 & 4) 6. Bila Anda masih keras kepala membaca, saya tak bertanggung jawab karena mungkin sudah memasukkan argumen saya ke dalam otak Anda. Tanggung jawab diserahkan pada Anda. 7. Emosi Anda mungkin akan teraduk di sini jadi baca lagi (3, 4, 5, 6) 8. Bisa terjadi keterlambatan update, harap baca catatan, siapa tahu saya menyelipkan pengumuman di sana. Saya tak akan menjawab hal yang sudah saya beritahu atau yang masih menjadi rahasia dalam cerita. 9. Jangan lupa vote dan komen karena kelangsungan cerita ini bergantung pada tingkat konsumsi pembaca 10. Mulailah menertawakan peraturan saya karena saya tahu peraturan ini akan dilanggar cepat atau lambat Fran, terbiasa sendiri. Dia orang yang tenang, tidak banyak bicara, dan penyendiri. Tapi begitu bertemu Jeremiah, dunianya jungkir balik. Tiba-tiba saja dia mendapat kencan, kemudian musuh, lalu... cinta?

Febri nggak pernah menyangka hidupnya akan penuh cobaan. Maksudnya, Febri tau betul dia nggak laku dan masih perjaka sampai umurnya berkepala dua. Oh, itu nggak penting. Tapi tetap membuat Febri nelangsa. Sampai akhirnya dia bertemu dengan sosok Rex. Orang yang dia yakinkan ke dirinya sendiri kalau dia benci setengah mati. Dan yakin nggak akan pernah jatuh hati sama cowok itu. Karena Febri masih mengira dirinya cowok normal, penyuka wanita dan shit. Well, apakah dia salah tentang dirinya sendiri? Simpel story tentang Febri dan Rex. LGBT(Q) konten. Bagi yang merinding baca tema seperti itu, please, back off. Penulis nggak percaya adanya homophobia, yang ada hanya asshole pembenci LGBT. Happy reading! Apalagi kalau bacanya sambil ngemil es batu dan ngemut permen.