💎
22 stories
Katanya, Aku Berharga by aristav
aristav
  • WpView
    Reads 172,930
  • WpVote
    Votes 26,745
  • WpPart
    Parts 17
Aku hanya seorang mantan pasien rumah sakit jiwa. Trigger warning: depression, suicide, ptsd.
Magnet [Selesai] by gemamembiru
gemamembiru
  • WpView
    Reads 82,203
  • WpVote
    Votes 14,464
  • WpPart
    Parts 38
[Trigger / content warning: self injury, toxic family, negative vibes] Ara tidak pernah menjadikan 'mahasiswa berprestasi' sebagai tujuan utamanya di dunia perkuliahan. Cukup dengan IPK yang memuaskan agar dapat membuktikan pada mamanya bahwa ia mampu berdiri di pelarian hidupnya. Tapi nyatanya, memiliki IPK nyaris sempurna tidak cukup untuk pengalihan pikirannya. Ia turut menyibukkan diri sampai titik di mana predikat mahasiswa berprestasi berhasil digapainya. Sejak menjadi mahasiswa baru, bergabung sebagai senator mahasiswa tingkat fakultas sudah menjadi pilihan Aksa. Hal itu yang membawanya memegang jabatan ketua senat di tahun ketiganya menjabat sebagai senator mahasiswa. Prinsip yang dipegangnya: senat dulu baru kuliah. Masuk jurusan psikologi sudah jauh di luar keahliannya, oleh karena itu organisasi harus menjadi hal yang patut dibanggakan dari Aksa. Semarang atau pun Bandung hanya perantara untuk kisah mereka. --- Cerita ini adalah fiktif. Ilusstration by Anna Lewis.
Planet Luna by antariksach
antariksach
  • WpView
    Reads 982,854
  • WpVote
    Votes 93,760
  • WpPart
    Parts 37
Nawang itu paduan sempurna atas apa yang tidak Luna miliki. Tidak hanya pintar dan baik hati, tetapi juga berprestasi dan punya banyak teman. Sementara Luna tak pernah berhasil meskipun setengah mati ingin bisa bergaul dan punya sahabat. Dia justru dirundung dan dijauhi orang-orang yang dia kira akan menjadi temannya. Mendengarkan Nawang tertawa-tawa bersama teman-temannya di sebelah rumah hanya mengingatkan Luna pada kesendirian. Luna merasa planetnya akan selalu kosong dan hampa. Dia akan selalu tersisih dari pergaulan dan kesepian sampai tua. Sementara Luna ibarat enigma. Nawang hanya tahu kalau tetangganya itu tertutup dan pemalu. Gadis itu pernah mengalami perundungan cukup parah yang membuatnya pindah kota saat kecil. Nawang tidak sadar bahwa eksistensinya sebagai anak berprestasi dan punya banyak temanlah yang membuat Luna tak pernah mau didekati. Kendati begitu, Nawang tidak menyerah. Baginya, sosok penyendiri seperti Luna harus ditemani dan dimengerti, bukan dijauhi, apalagi dikerjai. Namun kenyataannya, mendekati Luna tak segampang yang pernah Nawang bayangkan. - ▪ Dimuat dalam reading list "Ini Jurnal Juni 2019 - Teenlit Indonesia" milik @teenlitindonesia ▪︎ Memenangkan penghargaan The Watty Award 2019 kategori Young Adult ▪ Cover by Aira Rumi ▪ Rating: 15+ ▪︎ ⚠️ Lengthy chapters, wordy paragraphs ▪ Trigger warning(s): SOCIAL ANXIETY, intense loneliness, inferiority, bullying Copyright © antariksach 2020
Another Time To Heal (DIBUKUKAN) by radinazkia
radinazkia
  • WpView
    Reads 579,744
  • WpVote
    Votes 6,257
  • WpPart
    Parts 4
Ini bukan sebuah pertemuan. Ini Norikha mengucapkan salam perpisahan. "Gue harus pindah ke Bandung, Van." "Nggak apa-apa, kan masih bisa telepon." Evan mengeratkan genggamannya, mengelus punggung tangan Norikha dengan ibu jarinya. "Kalau liburan, gue bisa ke sana. Bandung nggak jauh." Evan mendekat, dadanya sesak, paru-parunya terimpit, kedua matanya memanas, napasnya sulit. Meski mereka tak pernah saling berjauhan, Evan berusaha yakin hubungan mereka akan baik-baik saja. Sementara Norikha, tak sanggup lagi membendung air mata. Evan tersenyum tegar, yakin ini bukan pertemuan mereka yang terakhir. Norikha menangis, tak punya pilihan selain perpisahan. Evan berjanji akan terus mengabari. Norikha menunduk tanpa memberi jawaban pasti. Evan percaya apapun yang Norikha bilang, dan sehari berikutnya Norikha menghilang. • • • Copyright © by Radin Azkia
Tulisan Ghani (SELESAI) by radinazkia
radinazkia
  • WpView
    Reads 554,689
  • WpVote
    Votes 87,206
  • WpPart
    Parts 35
Ketika pertama kali mengenal Zita, Ghani melihat perempuan itu tak lebih dari sekedar murid biasa. Matanya, senyumnya, cara ia bicara, suaranya, gelak tawanya, gerak-gerik tubuhnya, tidak ada yang spesial. Namun, di tahun kedua sekolah, perlahan-lahan semuanya berubah. Ghani melihat ada yang berbeda. Zita bukan lagi murid biasa seperti yang selama ini tertanam di benaknya. Zita lain. Sesuatu dalam diri perempuan itu membuat Ghani jadi ingin lebih tahu, lebih kenal, lebih dari semua orang yang pernah ada dalam hidup Zita. Saat Ghani mengambil satu langkah lebih dekat dengan perempuan itu, tiba-tiba saja Zita berhenti bergerak. Dinding yang tinggi tiba-tiba hadir dan membuat Ghani bertanya-tanya. Setelah mengalami itu, Ghani sadar bahwa keadaan Zita adalah yang paling penting. Ghani mulai belajar bahwa menyayangi seseorang bukanlah lagi masalah memiliki atau tidak. Apa yang Ghani inginkan adalah Zita bahagia. Dari perempuan itu, Ghani mulai mengerti arti dari ketulusan. ================================================================ © 2023 Radin Azkia
Kalau Sudah Besar, Ganesha Mau Jadi Apa? by kontradiksi
kontradiksi
  • WpView
    Reads 136,447
  • WpVote
    Votes 26,612
  • WpPart
    Parts 15
"Ganesha, kalau sudah besar, kamu mau jadi apa?" Ganesha bingung, kemarin gurunya juga menanyakan hal yang sama. Apa memang orang dewasa suka menanyakan hal itu? Kemarin Ganesha menjawab ingin jadi presiden, karena presiden fotonya selalu dipajang di ruang kelas. Gurunya tertawa. Dia bilang kalau jadi presiden juga harus memerintah negara, mengatur supaya masyarakatnya aman dan sejahtera. Ganesha jadi ragu, dia tidak tahu caranya memerintah negara, mana bisa ia jadi presiden. Hari ini, dengan pertanyaan yang sama, Ganesha berpikir lebih keras. Mau jadi apa kalau sudah besar nanti? "Dadi polisi?" Ganesha suka main tembak-tembakan. Polisi bebas main tembak-tembakan setiap hari. "Jadi polisi, Le?" tanya ayahnya, mata pria itu berkedut, bibirnya membentuk senyum simpul. "Iya. Polisi." [cover by peachspit]
Sabotase (Intelijen Nusantara #2) by kontradiksi
kontradiksi
  • WpView
    Reads 115,289
  • WpVote
    Votes 15,763
  • WpPart
    Parts 8
[SERI INTELIJEN NUSANTARA #2] Dokter se-Indonesia mogok. Segala macam ancaman dan peringatan tak dihiraukan. Munculnya virus baru menyebabkan wabah nasional, menciptakan banyak kota mati di seantero Nusantara. Ribuan nyawa tumbang. Sayang, dokter masih mogok. Katanya virus ini hasil mutasi alam, akibat manusia mengonsumsi hewan eksotis terlarang. Juga karena hobi manusia membabat alam seenak jidatnya. Aku sih tidak percaya. Pasti Societas Visionaria punya andil di balik kekacauan ini. Kecurigaanku bertambah: di televisi, Garin Djokomono hidup lagi!
Puan, Mengapa Para Petinggi Itu Panjang Umurnya? by AYUTIEN
AYUTIEN
  • WpView
    Reads 32,924
  • WpVote
    Votes 6,014
  • WpPart
    Parts 1
Wanita itu begitu lesu saat datang padaku, "Maukah Tuan membantu negeriku?" [ONESHOOT] pernah dipublish di blog pribadi: tienosaurus.wordpress.com copyright © 2015 AYUTIEN All Rights Reserved
Kapan-kapan Kita Belajar Berpikir Kritis by kontradiksi
kontradiksi
  • WpView
    Reads 99,230
  • WpVote
    Votes 7,802
  • WpPart
    Parts 18
Pernah orang bijak bilang, "Kamu hari ini sama seperti kamu lima tahun lagi, kecuali dalam dua hal: buku yang kamu baca dan orang yang kamu jumpai." Menanggapi itu, saya sebagai pembaca amatir, jadi tertantang untuk mendokumentasikan hasil bacaan saya dalam bentuk tulisan. Mohon jangan ditanya kenapa bukan di media yang lebih sesuai seperti g*oodreads dan amaz*on. Nanti saya harus jawab kalau saya malas saja karena tidak familiar dengan interface-nya.
The Chronicle Of Ugly People by AYUTIEN
AYUTIEN
  • WpView
    Reads 39,617
  • WpVote
    Votes 4,808
  • WpPart
    Parts 1
Ketika orang-orang yang tak rupawan itu jatuh cinta...