Complete
5 stories
I [Never] Give Up On You a.k.a Jarak Antarbintang - [Telah Terbit] by nauraini
nauraini
  • WpView
    Reads 5,215,814
  • WpVote
    Votes 372,296
  • WpPart
    Parts 48
"Lo tahu teori chaos?" "Efek kupu-kupu?" "Hmm... sensitive dependence on initial condition. Kayak lo yang di sini mampu ngerubah gue saat di Finlandia sana," jawab Auriga sambil memejamkan mata. Dilihat dari tempatku berdiri, dia terlihat sangat damai. "Pertemuan kita bukan sebuah kebetulan." Alfa Centauri Radistya, mahasiswi jurusan konservasi di salah salah universitas ternama negeri menjalani hari-hari perkuliahan dengan normal dan menyelingi aktivitas dengan kegiatan himpunan mahasiswa. Hidupnya baik-baik saja hingga datang Auriga, seniornya di kampus yang datang bagai hipernova dan membuatnya kesal terus-menerus. Dan ketika perasaan cinta mulai datang, Alfa dihadapkan pada misteri tentang seorang Auriga. Di antara perasaan cinta dan rasa putus asanya, dia mencoba mengurai satu per satu kehidupan Auriga yang bagaikan bereksperimen menguak misteri materi gelap alam semesta. Sanggup kah ia membawa Auriga untuk menikmati senja manis di tepi pantai? Atau kah dia akan menyerah dan memilih mundur dan berbalik arah pada sahabat Auriga yang selama ini diam-diam menyukainya sangat dalam? Semesta senang bermain-main. Benarkah semuanya adalah kebetulan yang disengajakan? . . . Terima kasih atas dukungan dan apresiasi teman-teman semua. Puji syukur cerita ini telah diterbitkan dengan judul Jarak Antarbintang. Bagi yang berkenan dengan versi cetaknya bisa mendapatkan di toko buku di Seluruh Indonesia. Untuk versi digital bisa didapatkan di Gramedia Digital. Copyright © 2015 by nauraini
... by radinazkia
radinazkia
  • WpView
    Reads 6,951,165
  • WpVote
    Votes 84,621
  • WpPart
    Parts 6
Revan & Reina by bellawrites
bellawrites
  • WpView
    Reads 8,953,812
  • WpVote
    Votes 168,790
  • WpPart
    Parts 16
[TELAH DITERBITKAN & DIFILMKAN] Pandangan Reina dan Revan beradu. Dan, hal pertama yang mampu gadis itu lakukan adalah memejamkan kedua matanya sambil menghirup udara sebanyak mungkin. Sementara ia menyusun kata demi kata untuk mengurai penjelasan, justru Revanlah yang pertama kali membuka mulut. Memecah keheningan yang janggal. Meski begitu, ekspresi Revan terlihat muram. "Gue ngerti kok, Na. Tanpa lo jelasin pun, gue bisa mengerti," Revan melempar pandangannya ke arah lain. "Karena itu satu-satunya hal yang mesti gue lakukan ketika dia kembali." Reina masih terdiam. Perasaannya teraduk-aduk. *** Sebab Revan percaya, hati yang terluka hanya perlu waktu untuk sembuh. Namun, bukankah rasa kerap berjalan beriringan dengan anomali? Kini, kebahagiaan pun masih bertumpu pada ketidakpastian.
Hate between Love by babybun40
babybun40
  • WpView
    Reads 3,411,937
  • WpVote
    Votes 36,389
  • WpPart
    Parts 40
Cerita ini diprivate untuk menghindari kejahatan plagiat cerita. Jika ingin membaca cerita ini, silahkan follow akun babybun40, kemudian delete cerita dari liblarymu dan tambahkan kembali ke librarymu setelah follow akun ini. Terima kasih. Chapter 16-Epilog sudah di hapus. Jika ingin membaca, sudah tersedia E-Book berbentuk doc. Pemesanan bisa melalui LINE dengan id; @qrl7445n Mengandung unsur 18+
Caramel Macchiato by ariqohf
ariqohf
  • WpView
    Reads 9,574,338
  • WpVote
    Votes 336,775
  • WpPart
    Parts 50
[CERITA INI SUDAH DITERBITKAN] Dia, seperti Caramel Macchiato. Dibalik tawanya, dia sedih. Dibalik keceriaannya, ia menyimpan luka. Semua orang hanya tahu bahwa ia adalah seseorang dengan sejuta keceriaan yang ia tebarkan tanpa tahu ia juga mempunyai sejuta kenangan pahit yang ia tutupi semanis mungkin. Tapi, tak ada minuman yang tak pernah habis walau terus saja diminum, bukan? Semakin lama, caramel yang ada diatasnya itu terkikis. Lalu, jika caramelnya sudah habis, akan ada rasa kopi yang pahit. Mungkin sedikit pahit karena sudah dicampur oleh gula dan susu. Dan lama lama, dia sudah mulai menampakkan kesedihannya. Membuat semua orang bertanya. Tetapi Ia tetap berusaha untuk menyembunyikannya semanis mungkin walau mungkin tak semanis dulu. Copyright © 2014 by Iffah Ariqoh.