My Time & Your Time
"Sampai kapan Prill? kamu gak merasa risih apa?" Pertanyaan semacam itu sudah 100 kali lebih dilontarkan dengan mudahnya kepada Prilly. Prilly tersenyum lembut seraya mengelus puncak kepala yang dingin dan basah milik seseorang yang terbaring lemah didepannya ini. Ia masih saja tak membuka kedua mata indahnya. "Kau t...