My favorite
4 mga kuwento
Karmanelo ni Pandanello
Karmanelo
Pandanello
  • MGA BUMASA 1,111,040
  • Mga Boto 66,238
  • Mga Parte 17
J e v i l o -------------- A r j u n a "Apa yang lo mau dari gue?" "Merasakan apa yang dulu pernah gue rasakan." "Apa yang dulu lo rasakan?" "Kehilangan."
Diary Of An Unpopularity ni crowdedrina
Diary Of An Unpopularity
crowdedrina
  • MGA BUMASA 10,849,450
  • Mga Boto 433,086
  • Mga Parte 48
[Sudah diterbitkan ] Cameyla Atwood, gadis kikuk yang ditindas teman-temannya, ternyata salah satu anggota dari sebuah keluarga selebriti. Tak ada yang tahu hingga acara premiere film terbaru ayahnya yang memaksanya untuk datang. Semua terkejut dan merasa bersalah. Ternyata selama ini orang yang membela Cameyla bukan pacarnya, melainkan kakaknya. Dan siapa sangka salah seorang penindas juga ternyata kakaknya sendiri. Tujuan hidup Cameyla hanya 2. Lolos Harvard dan jadi peneliti. Hingga seseorang mengubahnya. Dan, menambahkan satu nama ke dalam daftar tujuan hidupnya. Copyright © 2013 by crowdedrina
R: Raja, Ratu & Rahasia ni wulanfadi
R: Raja, Ratu & Rahasia
wulanfadi
  • MGA BUMASA 27,340,311
  • Mga Boto 1,715,396
  • Mga Parte 75
Sudah Difilmkan, 12 Juli 2018 💝 #1 Fiksi Remaja - 3 Januari 2016, 7 Februari 2016 "Raja marah?" meski seratus persen yakin dengan jawaban cowok itu, Raja, cewek itu tetap bertanya. Tetapi Raja tidak pernah menunjukkan amarahnya di depan cewek itu. Raja hanya mengulurkan tangannya dan berkata, "Ayo pulang, Ratu." Cewek itu, Ratu, menyambut uluran tangan Raja. © Hak Cipta Terlindungi, oleh wulanfadi, 2015
Revan & Reina ni bellawrites
Revan & Reina
bellawrites
  • MGA BUMASA 8,952,426
  • Mga Boto 168,760
  • Mga Parte 16
[TELAH DITERBITKAN & DIFILMKAN] Pandangan Reina dan Revan beradu. Dan, hal pertama yang mampu gadis itu lakukan adalah memejamkan kedua matanya sambil menghirup udara sebanyak mungkin. Sementara ia menyusun kata demi kata untuk mengurai penjelasan, justru Revanlah yang pertama kali membuka mulut. Memecah keheningan yang janggal. Meski begitu, ekspresi Revan terlihat muram. "Gue ngerti kok, Na. Tanpa lo jelasin pun, gue bisa mengerti," Revan melempar pandangannya ke arah lain. "Karena itu satu-satunya hal yang mesti gue lakukan ketika dia kembali." Reina masih terdiam. Perasaannya teraduk-aduk. *** Sebab Revan percaya, hati yang terluka hanya perlu waktu untuk sembuh. Namun, bukankah rasa kerap berjalan beriringan dengan anomali? Kini, kebahagiaan pun masih bertumpu pada ketidakpastian.