great *****
5 stories
Beauty And The Bad Boy by olddirtyshirts
olddirtyshirts
  • WpView
    Reads 1,289,404
  • WpVote
    Votes 40,197
  • WpPart
    Parts 23
"I like you." "Dari semua tempat, kau mengatakannya disini?" "Now or never." Ucapnya sambil menyeringai dan kembali menggali. Warning: Rated PG-13 for sexual content and language. Mostly language. I have a colorful vocabulary.
Be Yours?! DAMN! by rere_nurlie
rere_nurlie
  • WpView
    Reads 214,605
  • WpVote
    Votes 2,731
  • WpPart
    Parts 38
If you fall in love with their eyes, you'll be in love, forever. . . . . P.S : Cerita ini diposting pertama kali lewat medsos Facebook dgn user "Regina Maharani Nurlie" sekitar tahun 2011 - 2012, serta beberapa grup kepenulisan dan blog (sekarang tak bisa dibuka karna dihack). Apabila menemukan cerita serupa (yang berbeda hanya nama tokoh serta judul) lewat dari tahun posting, bisa dipastikan pemilik user bersangkutan COPY PASTE. Status Cerita : Reupload dengan beberapa perubahan.
White Love by indriiyr
indriiyr
  • WpView
    Reads 3,554,201
  • WpVote
    Votes 124,154
  • WpPart
    Parts 30
Aku berdiri di sampingmu, namun... kau tak pernah melihatku. Aku selalu bersamamu, namun... bagimu aku hanya angin lalu. Kalau begitu... Aku akan berdiri di hadapanmu, agar kau dapat melihatku dan aku akan sedikit menjauh darimu, agar kau tak menganggapku angin lalu.
Should I Marry My Best Friend? by nadiadeviana
nadiadeviana
  • WpView
    Reads 2,660,755
  • WpVote
    Votes 120,752
  • WpPart
    Parts 22
"Maaf Om, sebenarnya ada yang mau Genta sampein ke Om dan Tante.." dalam seketika, seluruh mata tertuju pada Genta. Tapi Genta tampak begitu tenang, dia selalu dapat mengatasi segala keadaan. "Sebenernya Genta dan Biya datang berdua kesini, karena Genta mau kasih tau ke Om dan Tante kalo kami sebenernya selama ini punya hubungan khusus. Dan aku pengen untuk ke jenjang yang lebih serius sama Biya." Ucap Genta lancar, selancar jalannya kereta express di gambir menurut Biya. Biya langsung menoleh dan menatap sahabatnya itu lekat-lekat, menunggu apakah sesaat lagi Genta akan tertawa terbahak-bahak karena semua ucapannya itu hanya cara ia untuk melucu di situasi yang rumit ini? Tapi ternyata tidak. Genta tetap tenang dan duduk dengan tegap seperti biasanya. Pandangan Biya beralih ke kedua orangtuanya yang kini menatap dirinya dan Genta dengan penuh selidik. Mencari kebohongan di mata sepasang atau lebih tepatnya yang baru mengaku sepasang kekasih itu. Untungnya Biya sadar akan gelagat orangtuanya itu, melihat sikap Genta yang tetap tenang, Biya tidak ingin menghancurkan bantuan sahabatnya ini. Biya langsung bersikap tenang sama seperti yang Genta lakukan. Walaupun sebenarnya ia benar-benar tidak mengerti ia sedang berada dalam permainan macam apa yang dibuat oleh Genta ini. Shabiya, Genta, Sahabatan, Menikah, Lalu? Keep reading dear =)
Are We A Couple? by nadiadeviana
nadiadeviana
  • WpView
    Reads 430,357
  • WpVote
    Votes 9,361
  • WpPart
    Parts 11
"Oh my god! Diem kamu, jangan pernah sentuh aku atau..." Namira melirik ke sekelilingnya, "Aku panggil security!" Namira bertahan di posisinya, di ujung balkon apartemennya dengan Dani, yang kini sudah sah menjadi suaminya, dua belas jam yang lalu. Dani hanya tersenyum kecil melihat tingkah laku istrinya itu, dan ia pun berlalu meninggalkan Namira yang masih tampak ketakutan. "Kamu nggak usah ketakutan gitu, aku juga nggak nafsu sama sekali kok ngeliat kamu. Kamu bukan tipe ku, sama sekali. Paham?" *** Namira & Dani sama-sama memiliki semua yang mereka butuhkan, keluarga yang selalu ada untuk mereka, teman, karier, uang, dan segala yang dapat memenuhi kehidupannya, kecuali satu, pasangan. Dengan sama-sama berniat membahagiakan orangtua, merekapun akhirnya menerima perjodohan ala siti nurbaya yang semuanya sudah diatur oleh orangtua mereka masing-masing. Apakah pernikahan semudah yang Namira dan Dani bayangkan hingga semudah itu mereka menerima perjodohan ini? Keep reading guys! =)