[Sudah Terbit] PELIK "haruskah aku relain kamu dengannya?" Rayn belum pernah jatuh cinta. Gimana mau jatuh cinta kalau ngenali muka orang saja enggak bisa. Ia mengidap face-blindness yang dirahasiakannya mati-matian. Saat cinta akhirnya menyapa, Rayn enggak keburu tanya nama. Dicari: Gadis cerdas, kolektor buku, dengan wangi bedak bayi. Megan cuma tertarik buku dan fashion art. Gara-gara itu ia berseteru dengan Lucy. Bertemu Rayn, Megan terpana, ternyata ada toh cowok penggila buku, ganteng dan baik pula. Tapi enggak ada waktu untuk urusan hati. Misi: Menyelamatkan diri dari jerat Lucy. Lazuardi, cowok slengean yang jago flirting. Untuk Rayn, ia rela melakukan apa saja, termasuk menemukan Megan. Efek samping: jatuh cinta pada Megan dan lesung pipitnya. Kayak situasi kurang pelik saja, Lucy memaksa trio ini memilih antara mengorbankan nama baik Megan atau membongkar rahasia Rayn. ---------- Hai, salam kenal. Ary Nilandari di sini. Buat yang sudah kenal, yay, kita ketemu lagi. Masih belum bisa move on dari trio Wynter-Hya-Wynn di Wattpad-ku? Biarkan mereka di hatimu. Tapi siapkan juga tempat untuk Rayn, Ardi, dan Megan. Trio dinamis untuk BWM2 ini tak kalah bikin baper. Yuk, marathon bareng, aku menulis, kalian membaca. Tiap Selasa dan Jumat. Stay tune. Wattpad: @AryNilandari Instagram: @arynilandari Facebook: @AryNilandari desain cover oleh Ary Nilandari Ilustrasi cover oleh Rui Kaiser

Salahkah aku jika masih mencintainya? Salahkah aku jika masih tak sanggup melupakannya? Dan salahkah aku jika masih tak mampu menerima hatimu? Maaf, hanya itu yang dapat kuucapkan. Walau aku tahu kata maaf itu tak dapat menghapus perih di hatimu karena ulahku.

Jika banyak orang bertanya alasanmu tetap menulis, apa yang akan kau jawab? Apakah akan mengatakannya dengan jujur ataukah menyelipkan sebuah jawaban di balik kebohongan? Nyatanya, aku selalu menyelipkan alasan sebenarnya di balik kebohongan. Sesungguhnya, alasan utamaku tetap menulis karena hanya itu yang sanggup kulakukan. Sesimpel itu. Ps : Tolong jangan baca cerita ini.

Ini hanyalah sebuah cerita sebagai aksi balas dendam kepada Mika, eh bukan. Ini adalah sebuah cerita untuk memenuhi hukuman dari Mika, karena kalah games dari dia. Penasaran? Silahkan dibaca.

Tak ada deskripsi yang jelas, hanya bercerita tentang gadis keras kepala yang dibenci oleh laki-laki yang dicintainya karena kebodohannya. Cover by : @cevphucinno

(Telah Terbit dan Difilmkan) Berawal dari keterlambatan mengikuti upacara pertama di sekolah baru, Salma Alvira bertemu dengan seorang cowok yang membantunya menyelusup lewat gerbang samping. Selidik punya selidik, cowok itu ternyata bernama asli Nathan; murid nakal yang sering jadi bahan gosip teman-teman terdekatnya. Beberapa rangkaian kejadian pun terjadi yang justru mengantarkan Salma untuk menjadi kian lebih dekat dengan Nathan. Dua kepribadian yang saling bertolak belakang, seperti langit dan bumi; yang tidak bisa bersatu tapi saling melengkapi. Novel ini mengisahkan tentang masa indah putih abu-abu, persahabatan, pelajaran kehidupan dan pentingnya untuk selalu menghargai perasaan.

Nisa sayang Yuda, Nisa cinta Yuda, karena Yuda adalah pangeran penolongnya. Sejak kecil, dia selalu terobsesi pada sosok Yuda. Yuda tahu betul bahwa Nisa mencintainya, Nisa selalu berjuang untuk mendapatkannya. Namun dia tak bisa memberikan hatinya kepada Nisa. Dia terlanjur berjanji untuk mencintai Icha, teman masa kecilnya. Namun tanpa Yuda ketahui, Nisa dan Icha adalah satu orang yang sama. Mereka satu orang, walau dengan kepribadian yang bertolak belakang. Masalah bertambah pelik ketika sebuah kenyataan mulai terkuak. Nyatanya, sahabat Nisa juga mencintai Yuda. Bahkan dia tega berpura-pura sebagai Icha dan berusaha mejatuhkan Nisa demi Yuda. Semua karena obsesinya akan cinta Yuda. Lalu, akankah Yuda tahu siapa Icha yang sebenarnya? Akankah segala kebohongan sahabat Nisa terbongkar? Dan bagaimana tentang kisah cinta Yuda-Nisa? WARNING!!! MASIH BANYAK KESALAHAN KEPENULISAN DI AWAL-AWAL CERITA. AKAN DIREVISI SETELAH END. Cover by : @cevphucinno

SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA Cerita ini Sequel dari Osis girl And Troublemaker. Ini hasil karya aku sendiri. Tidak menjiplak atau menyalin karya orang lain. Hasil pemikiran aku sendiri. So? Jangan jiplak karya aku yah... Laura Vagitcon Gue cewe yang suka main basket. Suka ngemil dan pandai bergaul. Nathan Milnick Heldon Gue cowo yang suka main basket. Gak pandai bergaul dan termasuk cowo yang cuek akan hal gak penting.

[ON EDITING] [[Beberapa part masih diprivate ]] Apa sih arti populer itu? Menurut kamus Jessy nih, populer itu artinya dikagumi banyak orang, kalau Jessy tentu aja kecantikannya. Pengertian sempit banget yang menjerumuskan Jessy pada penderitaan. Dihina, dicaci maki, dan ditusuk dari belakang sama orang-orang yang mengaku 'teman' cukup membuat Jessy kapok jadi populer. Bermodalkan kaca mata bundar besar, rambut dikepang dua, Jessy menutup segala akses untuk membuatnya populer di SMA-nya. Ia ingin masa putih-abunya tenang, damai, sejahtera. Pacar? Ke laut aja! Temen banyak? Ngapain kalau semuanya ternyata fake! Tapi, saat ada seseorang yang mengetahui jati dirinya, kemudian meminta bantuannya. Ditambah lagi penindasan oleh pasangan iblis di sekolahnya. Membuat Jessy mau tidak mau harus kembali. Apa keputusan Jessy kali ini tepat? Kembali dikenal orang-orang dan mengejar cintanya? Sayang, seharusnya ia tidak kembali. Highest ranking #2 in Teen Fiction (24 Juli 2016)

[Sequel Regret]-nggak harus baca kok, monggo dibaca kalo mau- Cantik sih cantik, tapi kalo bodohnya kebangetan? Siapa coba yang mau. Kinara, gadis kecil yang selalu mendapat nilai telor di pelajaran matematikanya. Hidupnya selalu dibanding-dibandingkan dengan kakak perempuannya, Audira. Bodohnya, dia menyukai laki-laki paling pintar di sekolahnya. Meski selalu dihina dan dikucilkan, Kinara tetap menyukai anak laki-laki itu. Kinara janji untuk merubah kehidupannya 180 derajat. Hingga 15 tahun kemudian, janji itu terbukti. Ia bukanlah gadis bodoh seperti dulu. "Semua dapat berubah seiring berjalannya waktu. Kita tidak tahu apa yang terjadi besok, lusa, dan kemudian hari." Juli 2016