LydiaLestari's Reading List
8 cerita
Postscript oleh nonalada
Postscript
nonalada
  • Membaca 1,833,366
  • Suara 252,985
  • Bagian 41
Karena ketiduran saat rapat, Luna mendapat memo teguran dari Liam, si asisten manajer kaku dan irit senyum. Sejak itu, Luna berusaha bersikap lebih profesional. Tapi, kenapa dia tetap menerima memo lainnya?! *** Berawal dari "pengantar berkas", Luna mendadak dipindahkan ke divisi operasional dan menjadi staf Liam. Bagi Luna, itu bukan berita menyenangkan karena Liam terkenal sebagai asisten manajer "gunung es"; pria kaku, dingin, dan sinis. Suatu hari, karena ketiduran saat rapat, Luna mendapatkan memo teguran dari Liam. Mulai dari situ, memo-memo lain terus menghampirinya, tak hanya membuat pekerjaannya semakin penuh tantangan, tapi juga menggiringnya ke sisi lain yang diam-diam Liam pendam.
About Us oleh RAWSCommunity
About Us
RAWSCommunity
  • Membaca 49,952
  • Suara 705
  • Bagian 4
Buku ini menandai peluncuran Raws Community. Kita siap menerima anggota. Ya, kamu, pastinya. Siapa saja boleh menjadi bagian dari RAWS COM: Membaca Dan Menulis untuk Nutrisi Jiwa. Siapa saja akan mendapatkan tempat di sini, dengan benefit yang bisa kamu upayakan sendiri sebanyak mungkin, disesuaikan dengan kebutuhanmu. Dari members oleh members untuk members. Sebelum kamu memutuskan untuk bergabung, silakan baca manual ini dengan cermat sampai tuntas. Biasakan itu sebelum bertanya.
Friend Zone oleh mylullaby_
Friend Zone
mylullaby_
  • Membaca 11,111,836
  • Suara 445,095
  • Bagian 36
SUDAH TERBIT! Pokoknya, lo harus peka sama keadaan sekitar lo. Jangan kayak gue, yang selalu ga peka dengan segala hal, bahkan gue ga peka sama orang terdekat gue. Gue harap, lo jangan sampe ngerasain hal yang ga pengen lo rasain karna sifat lo yang cuek. Karena, gue merasakan hal yang ga pengen gue rasakan di hidup gue. Bahkan di mimpi terliar gue pun ga mau merasakan hal itu.
Annoying Boy (SUDAH TERBIT) oleh inesiapratiwi
Annoying Boy (SUDAH TERBIT)
inesiapratiwi
  • Membaca 6,470,221
  • Suara 13,648
  • Bagian 7
Annoying Boy [SUDAH TERBIT] |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| Menjadi pacar cowok populer yang pintar, tampan, disukai banyak guru, dikelilingi cewek cantik, dan tajir seperti Asyraf sudah pasti menjadi impian kebanyakan siswi di SMA Merpati. Tapi tidak dengan Veera. Cewek yang menjabat sebagai ketua kelas X-5 itu justru merasa dunianya akan berakhir ketika Asyraf dengan tiba - tiba mengakuinya sebagai pacar di depan murid sekolah. Jika saja Asyraf murah senyum, mudah bergaul dan hangat kepada semua orang, sudah pasti Veera akan dengan senang hati menerimanya sebagai pacar. Sayangnya, cowok itu begitu dingin dan menjadi sumber masalah di hidup Veera. Namun di balik kesialan yang setiap hari Veera dapat dari Asyraf, justru ada setitik rasa yang muncul dihatinya untuk cowok yang kini mulai menunjukkan sisi hangatnya pada Veera. Tetapi sayangnya, semuanya sudah terlambat. Asyraf telah lebih dulu pergi sebelum Veera menyadari perasaannya. ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| Copyright Juli 2015 by Inesia Pratiwi. DILARANG MENJIPLAK ATAU MENULIS ULANG!!!!! Hak cipta terlindungi.
Nerdin Time oleh ainovaroska
Nerdin Time
ainovaroska
  • Membaca 20,019
  • Suara 830
  • Bagian 19
Devana. Cewek (gak tau) baik-baik yang suka banget ngeliat balapan. Tipe cowok yang mumpuni buat jadi pacarnya bener-bener extra selangit. Termasuk bisa balapan kayak David, abangnya. Bodohnya, dia malah nolak cowok populer super keren kayak Rudi cuma karena alasan konyol; cowok itu gak bisa balapan. Gak. Dev gak bisa disebut baik, dia baik cuma kalau di rumah. Pun, karena terpaksa. Kalau di sekolah? Nah. Dia serawungnya sama para bullyers kelas paus. Hobinya dan ke(banyak) temannya itu ngebully. Sampai akhirnya, Haykal pindah ke sekolah itu. Haykal yang notabenenya cowok kalem dan pendiam, kadang lugu (re: Nerd). Target bully-an pertama setelah liburan kenaikan kelas buat para bad boys--termasuk Dev. Tapi ... masalahnya. Si Nerd itu calon tunangan seorang Devana Tamujaya. Sayang. Masalah Dev gak berhenti sampai disitu. Tapi, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dia rencanakan selanjutnya kalau Pembalap Besar itu mendadak masuk ke dalam hidupnya dan dengan masalah yang ada ... dia memporak-porandakan semuanya? - © Copyright July 2015 . ainiiiiChan
DEAR NATHAN oleh Eriscafebriani
DEAR NATHAN
Eriscafebriani
  • Membaca 33,934,358
  • Suara 871,485
  • Bagian 44
(Telah Terbit dan Difilmkan) Berawal dari keterlambatan mengikuti upacara pertama di sekolah baru, Salma Alvira bertemu dengan seorang cowok yang membantunya menyelusup lewat gerbang samping. Selidik punya selidik, cowok itu ternyata bernama asli Nathan; murid nakal yang sering jadi bahan gosip teman-teman terdekatnya. Beberapa rangkaian kejadian pun terjadi yang justru mengantarkan Salma untuk menjadi kian lebih dekat dengan Nathan. Dua kepribadian yang saling bertolak belakang, seperti langit dan bumi; yang tidak bisa bersatu tapi saling melengkapi. Novel ini mengisahkan tentang masa indah putih abu-abu, persahabatan, pelajaran kehidupan dan pentingnya untuk selalu menghargai perasaan.
[1] Berawal Dari Gosip→i.d.r oleh imaniaptrxx
[1] Berawal Dari Gosip→i.d.r
imaniaptrxx
  • Membaca 1,349,014
  • Suara 83,972
  • Bagian 67
Cerita absurd,gajelas,typo dimana-mana TAMAT!! Ada Sequelnya berjudul "Masih Cinta"
Almost Broken oleh inesiapratiwi
Almost Broken
inesiapratiwi
  • Membaca 3,327,812
  • Suara 63,703
  • Bagian 12
[Seri Ke-2 Annoying Boy] [SUDAH TERBIT] ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| Terpisah oleh jarak, waktu dan kebudayaan yang berbeda selama bertahun-tahun, mampukah mereka mengatasi konflik yang datang? Kedewasaan diri pun semakin dibutuhkan pada tahap ini. Kali ini bukan hanya sekedar cinta. Ada cita-cita yang juga harus diperjuangkan. Memaksa mereka memilih mempertahankan cinta atau cita-cita. Mampukah mereka melewatinya? Asyraf : "I think we're almost broken." Veera : "Or maybe almost over." ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| Copyright© Oktober 2015 by Inesia Pratiwi