[•] "Dunia kita berbeda," Fhreii memberi jeda, menarik napas lebih dalam dan berusaha menahan rasa sesak di dadanya, "kita tidak pernah ditakdirkan untuk bersama. Di Athyra, maupun di duniamu. Aku takkan pernah bisa melawan para Dewa. Maka dari itu ... selamat tinggal, Luna." [•] Big hugs, thanks, and kisses to my bestie @thmmumu for big help of some ideas in this story. Credit to @hellamer for amazing cover! Copyright © AkiyamaAoi 2015 2015, September. Akiyama Aoi's property, no plagiarisms please.

Di saat ilmu pengetahuan memperbudak otak, hanya sedikit manusia yang memercayai intuisi dan ramalan. Sembilan tahun sebelum kelahiran Hexagon, bumi mengalami trauma mayor. Nubuat itu akhirnya terbukti. Peradaban runtuh, neraka termanifestasi, dan surga kian berbayang. Hanya segelintir komunitas yang lolos dari seleksi alam. Mereka hidup di atas kematian, dan mati di balik kehidupan. Dalam usaha merajut napas, manusia bersembunyi di dalam kubah, di antara reruntuhan apokalips. Beberapa berseteru, dan beberapa membangun kerajaan baru. Berkiblat pada dongeng sebelum tidur, Olivia memulai perjalanan eposnya demi menemukan sebuah kotak Pandora. Sayang, harapan yang ia temukan tidak datang sendirian. HEXAGON Luncur perdana pada 24 Maret 2016 Selesai ditulis pada 20 September 2019

Seorang pembunuh mengirimkan surat pengakuan dosa pada orangtua korbannya. Pengakuan yang bisa jadi merupakan awal dari pembunuhan berencana berikutnya. Hanya akan dilanjutkan jika vote mencapai 100 di setiap part. Thanks. Perhatian : Cerita ini hanya fiksi belaka. Kesamaan nama dan tempat hanya kebetulan belaka.

Rangkingmu menjadi penentu hidup dan matimu. Mariska beserta sekelompok anak lainnya dipaksa untuk menjalani sebuah tes yang melibatkan nyawa mereka. Setiap minggu mereka menghadapi tantangan demi tantangan yang menuntut kemampuan otak, fisik dan mental mereka. Semua anak di akhir minggu akan dirangking. Dan anak yang berada di rangking terbawah dipastikan 'tereliminasi'. Vote, please. Memerlukan 100 vote di setiap chapternya untuk lanjut ke chapter berikutnya.