Adrian dan Maura sudah menjadi sahabat selama hampir lima belas tahun. Mereka sudah berbagi segalanya. Tawa, riang, tangisan, kesedihan dan kebahagiaan. Bahkan mereka dikecewakan pasangan masing-masing dalam waktu yang berdekatan. Bagi Adrian tak ada lagi wanita baik dan bagi Maura tak lagi kata cinta dalam hidupnya. Tapi tak dapat dipungkiri, keduanya memiliki 'kebutuhan'. Sampai akhirnya, Adrian mengeluarkan sebuah ide gila yang tak pernah terpikirkan oleh dirinya maupun Maura. "Come on, Maura. We just having sex. I know you need that. So do I. Lagipula tanpa cinta orang bisa melakukannya, bukan? Atau kamu ada perasaan sama aku? "In your dream, Adrian. Lagipula kenapa aku harus melakukannya sama kamu? Aku bisa cari orang lain untuk itu." "Because I'm save and clean. Kamu tahu aku luar dalam. Lagipula bisa saja kan orang diluar sana memiliki penyakit dan vir.." "Ok. Stop it." "Jadi?" Maura hanya memutar bola matanya jengah, tetapi mulai berjalan menuju kamar Adrian dan mulai menanggalkan pakaiannya satu-persatu.

[CERITA SUDAH TERSEDIA DALAM BENTUK BUKU SEHINGGA SEBAGIAN BESAR BAB SUDAH DIHAPUS] Altair Julio Devan, lelaki yang nyaris sempurna, di usianya yang sudah menginjak 25 tahun belum pernah sekalipun merasakan cinta. Selama ini dia selalu berprinsip tidak ingin terlibat dengan mahluk berwujud wanita karena trauma di masa kecilnya. Sampai suatu hari dia bertemu dengan seorang gadis bernama Aeris, yang memiliki sifat bertolak belakang dengannya. Aeris yang ceria dan penuh dengan kekonyolan perlahan mampu meluluhkan hati beku Devan. Aeris juga lah yang menunjukkan pada Devan apa cinta itu sebenarnya. Namun, jalan yang harus mereka lewati untuk tetap bersama tidak semudah yang mereka pikirkan. Trauma yang dimiliki Devan, membuat lelaki itu begitu sulit untuk bisa menerima gadis yang dicintainya. Karena traumanya, dia berulang kali hampir kehilangan Aeris. Belum lagi kemunculan orang-orang yang mengganggu ikatan cinta itu. Berbagai masalah datang silih berganti menguji cinta mereka. Ini adalah cerita perjalanan Devan dalam menemukan cinta sejatinya dan mengatasi ketakutan akan trauma masa lalunya. "Will you be My Lady?" --Jakarta, 22 February 2014--