“Jika kamu takut berakhir, lebih baik jangan memulai” Sebelum kita bertemu, kita berdua mempercayai itu tanpa keraguan.Tapi, saat aku bertemu dengamu Aku sama sekali tidak ingin hubungan ini berakhir begitu saja —Junpei Shunsuke Are We Really Over? © BintangSinbi 2015

Reo adalah anak dari keluarga kaya, selain orang kaya ia diberkati dengan wajah yang tampan, dan fisik yang menarik. Namun masa lalunya dan keluarganya membuat Reo sulit menghargai orang lain. Sementara itu Aki (19) adalah seorang pemuda bisu yang menjadi tulang punggu keluarganya yang sederhana, ia memiliki 5 orang adik yang masih sangat kecil. Suatu hari Aki melamar di perusahaan Reo sebagai cleaning service. Ketika bekerja dihari pertama, Aki membuat kesalahan sehingga ia harus menghadap Reo. Reo begitu tidak menyukai Aki yang bisu kemudian lamban dalam bekerja. Tetapi Aki tidak pernah sedikitpun marah atau membantah Reo. Bisakah Reo membuka hatinya untuk Aki, dan Dapatkah Aki jatuh cinta pada Reo?

Edward Manuel Torres, born Eduardo Manuel Torres, knows what it means to feel pain. Not the simple pain you feel when you get a paper cut or scrap your knee. No, the pain he feels is the kind that rips the soul and leaves scars where no one can see them. The kind that forces you to grow up and face the reality that is life. After watching the boy you love die, right before your eyes, you lose faith in life and love. You make a wall to protect yourself, even when you know you shouldn't. Even when you know you're hurting someone who may love you more than you thought was possible. So... when you've lost everything that's important, what's left? Only Hope Copyright © 2013 MissCris

He isn't strict But he isn't easy He gives every student in his class one rule to follow, and one rule only Don't be late to his class Now, let's see who'll follow the rule and who'll disobey it once class is in session And what happens once that one student disobeys his rule? That's what he's dying to find out himself

Menikah dengan sesama pria tak pernah terpikir oleh Nial Kenfallo. Tapi itulah yang ia harus lakukan demi melunasi hutang keluarganya pada pria yang merupakan calon suaminya. Berusaha menjadi pasangan hidup yang baik dan memperhatikan pria itu sebagaimana kewajiban Nial seharusnya. Hanya saja suaminya tak pernah menggubris Nial. Bahkan Nial tak tahu apakah pria itu menganggapnya ada atau tidak. "Untuk apa kau menikahiku jika kau tak pernah mau menatapku dan menyentuhku. Jangankan melalukan itu.. kau bahkan tak pernah menganggapku ada."

"Good, you're early. Perfect. Come with me." From the tour Don gave me yesterday I knew he was taking me to the kitchen. I guess I'm about to find out why. "Make me that wicked cup of coffee you spoke about." God, his accent. "As you wish, sir," I said with a mock British accent. "And what flavor do you prefer?" I asked, looking at the variety of International Delight creamers. "Pick the one you like." His voice was smooth and soft as he said that. I couldn't stop myself from smiling or turning around to look at him. He had his butt resting against the counter. He had his arms crossed over his chest and one foot over the other as he watched me. I felt my breathing pick up at how sexy he looked. My God. He wore high water pants, this time green, and boat shoes instead of loafers. Someway somehow he managed to pull off a leather jacket with that outfit. I don't know much about fashion but I would not even dare to put those two together. I could tell he had really broad shoulders. An image flashed through my mind. I had my hands underneath his arms and my fingernails digging into his shoulder as he backed me up against a wall and wrap my legs around his waist, fucking me hard against the wall. Jesus Christ, I hope Tommy doesn't ask me about him again because he's going to be very pissed if I tell him I imagined my boss banging me against the wall.

WARNING! 1. Cerita ini beralur manxman 2. PG[13] dan tak ada konten fisik yang terlalu eksplisit seperti ILUMRG 3. HOMOPHOBIC, MENJAUHLAH! 4. Bila Anda penasaran tapi ragu, JANGAN DIBACA (Ini serius) karena saya tahu Anda akan: 'tergila-gila' atau 'mencaci' 5. Segala komentar, harus memerhatikan sekitar (baca rule 3 & 4) 6. Bila Anda masih keras kepala membaca, saya tak bertanggung jawab karena mungkin sudah memasukkan argumen saya ke dalam otak Anda. Tanggung jawab diserahkan pada Anda. 7. Emosi Anda mungkin akan teraduk di sini jadi baca lagi (3, 4, 5, 6) 8. Bisa terjadi keterlambatan update, harap baca catatan, siapa tahu saya menyelipkan pengumuman di sana. Saya tak akan menjawab hal yang sudah saya beritahu atau yang masih menjadi rahasia dalam cerita. 9. Jangan lupa vote dan komen karena kelangsungan cerita ini bergantung pada tingkat konsumsi pembaca 10. Mulailah menertawakan peraturan saya karena saya tahu peraturan ini akan dilanggar cepat atau lambat Fran, terbiasa sendiri. Dia orang yang tenang, tidak banyak bicara, dan penyendiri. Tapi begitu bertemu Jeremiah, dunianya jungkir balik. Tiba-tiba saja dia mendapat kencan, kemudian musuh, lalu... cinta?

Aku dan Zedd itu nggak kembar, ya! Kami cuma pernah serahim dan lahir hampir pada waktu yang bersamaan, tapi bukan kembar. Aku nggak sudi! Mom aja yang sering kasih kami baju yang sama, sepatu yang sama dan hal-hal lain yang bikin kami seperti kembar. Bahkan, waktu Zedd masih bayi, Dad dan Mom pernah hampir operasi itu tompel di muka Zedd supaya mukanya seragam sama muka aku yang semulus bayi. Untung nggak jadi. Phew! Tapi Mom suka nggak konsisten orangnya. Misalnya aja aku selalu disuruh samaan ama Zedd pake sepatu pantofel ke acara keluarga, tapi giliran aku mau pake wedges ke acara sekolah, Mom nggak kasih Zedd pake wedges. Kalau Zedd nggak pake wedges, it means, aku juga nggak boleh pake wedges. Sebab akan ngga kembar sama Zedd nanti. Keluarga ini ngga sayang aku! Aku benci. Zedd itu bayi Mars. Dia jorok, kasar, bego dan top. Tukang sodomi. Aku bayi dari surga. Yah kaya bayi-bayi kalau dari surga aja biasanya gimana. Itu aku. Anggun, manis dan agak sensitif. Sedikit, ya? Aku juga bisa kasar, lho. Terutama ke cowo-cowo yang suka ngegodain nggak jelas. Seolah-olah mentang-mentang aku bot, lalu aku bisa diajak ber-ikeh-ikeh kimochi like so easy. No way lah ya! Pantat aku cuma buat Jerome. Jerome itu siapa? Rahasia! Ini cerita bagian aku, Variant a.k.a Vairy a.k.a Ian a.k.a pacarnya Zayn Malik. Hihihi... Bukan a.k.a ANT ya! Aku bukan semut. You won't hate me, you will love me so read and be ready to fall in love. Yeay! ** Hai hai, ini cerita baru yang ditulis bareng sama @rendifebrian (https://www.wattpad.com/user/rendifebrian) Saya akan nulis bagian Variant dan RF akan mulis bagian si kembaran, Zedd. Supposed, kamu baca cerita bagian dia dulu, sebab chapter 1 nya ada di sana. Tapi kalau kamu lebih sayang sama saya daripada sama RF kamu boleh kok baca ini dulu, pasti tetep ngerti. Cuma habis itu, baca bagian rendi juga ya? Biar kamu nggak dihantui Zedd. Dia suka gitu anaknya! Oke? Love you! Enjoy my sweat and heartbeat _kincirmainan-

[WARNING; SUDAH DIBUKUKAN] Apa yang kalian pikirkan tentang anak kembar? Baju yang sama. Gaya rambut yang sama. Wajah yang sama. Bentuk tulang pipi yang sama. Cara bicara yang sama. Tatapan yang sama. Senyuman yang sama. Dan yang sama-sama selanjutnya. But, guess what?! We're NOT!!! Kami nggak sama. Maksud gue, me and my twin brother. Gue dan Variant nggak sama meski kami kembar. Yah, mungkin tinggi kami sama. Bentuk tubuh kami sama. Mr. P kami sama, oh, nggak. Panjangan punya gue. Cek terakhir pas kelas tiga SMP. Am I proud? Yes, of course. Lagi pula, Variant nggak perlu Mr. P yang panjang. Dia Botty. Who cares about Botty dick, hmph? Ah, yang sama lagi yaitu kami... gay. Tahu gay, kan? Yep. We love suck a dick, not lick a vagina. Oops! Busted! But whatever. Me and Variant love ourself way out. No, kami masih belum coming out. That's not a big deal, tho. So, yeah! This story is about me. Zedd. I'm eighteen years old. Kelas dua belas. Dan gue jatuh cinta sama guru Bahasa Jerman gue. Wait... what? Apa gue bilang jatuh cinta sama guru? Itu nggak benar, kan? Yah, itu benar. Tapi wajahnya nggak mirip guru. Dia lebih mirip... Sudahlah, gue akan ereksi jika mengingat wajahnya. Ini bagian gue, Zedd. Just sit down, read and enjoy. Don't hate me, deal?! Good. *** Hai-hai, ini cerita baru saya bareng @kincirmainan (https://www.wattpad.com/user/kincirmainan) Saya akan nulis bagian Zedd dan kincir akan nulis si kembaran, Variant. Ini hanya cerita ringan. Jadi, nggak perlu nagih-nagih lanjutan, oke. Just it!