Monyxca
sebelum sabdaku menyeluruh, dan menyentuhmu yang maha rapuh
aku telah mengimani diriku, bahwa ketidaksempurnaan lahir dari yang paling sempurna
kutunjukan kau sebuah opera dalam opera
sebuah penghiburan diri yang kau mainkan dalam suwungmu, menjadikanku seonggok boneka yang benar benar tercipta hanya sebagai gila :
wahai para sempurna yang telah menudingku gila dan cela, cacat, secara nalar, secara nurani biar kudeklarasikan sekali lagi, ikrar perang yang akan melampaui logika
bahwa aku menginami diri, bukan hanya sekadar boneka
-EL