"I'm fine," I state rather bluntly. "You don't look fine." "Then stop looking." He chuckles, and damn does he. His voice is dessert for the ears, his face is candy for the eyes. If I wasn't so pissed off I might've swooned over him. "How can I? When an angel is so close to me," He smirks. I fully turn myself towards him this time. "Were you there? That night?" I have to know before I think about him in the light any longer. "No." He doesn't even hesitate, "But my father was," "If I may ask, what in the hell prompted him to take my brother from a car accident?" He plasters on a tight-lipped grin, a small tick in his chin. "That's the thing, Hermosa, that night was everything but an accident." (Beautiful) --- This is a small intercept from Beautifully Broken. If you decided to read it I hope you enjoy!

COMPLETE Let me make this crystal clear, because you don't seem to understand," he said, his voice deceptively calm, but laced with venom. "I paid for you to be my wife. That means you do what I say. You're mine now." He flicked a check toward me, and it fluttered to the ground between us. I couldn't look away from him, though my chest tightened in panic. My hands shook as I fought back tears, refusing to let him see me break. But he wasn't finished. "What did you expect?" he scoffed, eyes narrowing. "This is what gold diggers like you get. Money has a price, and now you're paying yours. Enjoy it, wife." Without another word, he turned and walked away, leaving me standing in the massive, empty living room-speechless, breathless, and drowning in disbelief. I never expected this. © MaryRose 2018. All rights reserved. Content Disclaimer: This story contains scenes of physical and verbal abuse. Reader discretion is advised. My intention is not to romanticize or condone abusive behavior but to present a fictional story for entertainment purposes only. If themes of violence, toxic relationships, or power imbalances are triggering, please proceed with caution or choose a different story. This is a work of fiction and should not be taken as a guide to real-life relationships. Offensive or disruptive comments will be removed to maintain a positive reading experience for all.

1. Sajak-sajak di kampung yang ditulis di fasa awal penulisan. Ketika ini saya baru pulang(atau lari sebenarnya) dari pengajian di sebuah universiti, Putrajaya. Sajak-sajak inilah antara yang mendadak tiba di hadapan saya ketika mengecap kembali angin kampung. 2. Kaki muda yang comot dengan kesan pasir dan tahi ayam, betis yang tercalar-luka-dan-berdarah oleh duri salak, ayam-ayam berkokokan dari dapur dalam perut subuhari, cangkerang siput di parit, babi berlarian sepuluh ekor tersusun dari semak samun dan-- seperti hal-hal yang rawak ini, penyair akan terus hidup dengan kenang-kenangan. Surat / Pisau © Karim Mohd, 2018 Foto: Pesisir Pantai oleh Pok Rie

Saat pertama kali Abram menatap Aila dengan mencuri-curi kesempatan. Saat Abram mencoba menghidupkan suasana dan renyah tawa untuk mendekati Aila. Di suatu tempat yang akhirnya menjadi tempat favourite untuk mereka. Akan kah mereka terus menyatu dan bersama? Terpaan badai ujian selalu silih berganti menghampiri tanpa bosan. Mungkin kah Abram dan Aila yang akan ditakdirkan oleh Tuhan untuk bersama? Bagaimana dengan Ardan anak fakultas teknik yang ternyata mengagumi diam-diam sosok Aila dan memberanikan diri untuk mendekati ketika Aila dan Abram tak lagi bersama? Atau seorang pemuda yang bernama Assyraf,sosok pemuda yang banyak dikagumi wanita yang juga mulai tertarik pada sosok Aila? Siapakah Muhammad Assyraf Perwira? Mengapa Abram Mahendra Al-Fatih akhirnya membenci nya? Mengapa Abram begitu menyesali sikap nya sendiri pada Aila? Akan kah Aila kembali pada Abram,sosok yang selalu ada di hati nya atau memilih Assyraf yang mengajak nya serius dan menemui Ayah nya secara diam-diam? Atau Ardan yang selalu dengan tulus menemani dan menghapus air mata Aila? Abram dan Assyraf memiliki latar belakang profesi yang sama. Siapakah mereka berdua? "Jangan mencoba mengerti diriku jika kamu tak mengizinkan ku mengerti dirimu. Jangan mecoba memahami diriku jika kamu tak mengizinkan ku untuk memahami mu juga." (Aila Naras Dimantoro) "Rindu ku tetap berpusat pada mu. Segala hal yang ku coba untuk lari dari mu,hati ku tetap menginginkan kembali padamu." (Abram Mahendra Al-Fatih) "Bagaimana jika aku menemui Ayah mu diam-diam untuk memintamu hidup bersama ku? Terfikir untuk pergi dan meninggalkanmu aku tak bisa,bukan kah yang kamu cari adalah keseriusan?" (Muhammad Assyraf Perwira) "Aku mengagumi mu sejak kamu masih bersama nya. Aku tahu air mata itu,dan aku seringkali mengusapnya untuk membuat mu tersenyum kembali. Aku tak bisa lari darimu,meskipun kesibukan ku telah menjadikan diriku tak sesering di kampus aku melihatmu." (Ardan Dwiki Sanjaya)

poetry by a person that's afraid of people. 12/23/15- #1 in poetry

Azman cuba lari dari masa silamnya kerana dia tidak mahu hidupnya yang dulu. Dia cuba bina hidup baru di tanah asing dan menjadi Azman yang baru. Itu misi utamanya. Kehadiran Lisa di sisinya sedikit sebanyak memberi satu sinar cahaya harapan buat dirinya. Cinta yang gagal dulu bukan lagi penghujung kisah cinta Azman. Walau pun Lisa cuma tahu sedikit sahaja tentang latar belakang Azman, tapi dia tetap terus berkawan dengan Azman. Namun, sepucuk e-mail yang tidak disangka-sangka diterima oleh Azman. Kisah lamanya terbongkar satu per satu. Lisa mula mengenali siapa Azman sebenarnya dan semua rahsia-rahsianya yang dahulu kini diketahui Lisa.

Evelin is known as the wild Fendway sister. She dreams of someday escaping to the Forbidden Lands to the west, despite the rumors of its danger and dark magic. Evelin escapes to the lands and finds them to be not exactly how she expected. The creatures there need help, and only Evelin will save them. On a journey filled with bandits, elves, faeries, kingdoms, and a prince, Evelin tries desperately to break an enchantment cast long ago. Completed 9/30/15

A piece of soul in ink, and unto the paper it spilled. A collection of thoughts that rhyme from a wandering mind.