Pair! Tian Xuning & Zi Yu Chang Huasen & Cheng Hong Xin Tian Jia Rui & Yan An Zhang Zhe Xu & Mi Jin Pertanyaan pertama yang ditanyakan pada Zheng Ziyu saat tes wawancara adalah: "Apa Anda lurus?" Dengan ekspresi kosong, dia menjawab, "Ya." Lagipula, matanya langsung tertuju pada laki-laki-jadi itu termasuk lurus, kan? "Bagus. Presdir berkomitmen untuk tetap melajang dan hanya mempekerjakan sekretaris pria. Hanya ada dua syarat: Pertama, jangan coba-coba mengusik percintaannya. Kedua, dia menyukai kerapian, jadi pastikan Anda tidak merusak cara kerjamu-itu memengaruhi suasana hatinya." "Mengerti." Belakangan, Zheng Ziyu yang disebut 'lurus' itu tidak hanya menjadi kekasih sang Presdir, tetapi juga berakhir hamil anaknya!

[Chi Cheng x Wu Suo Wei alternative universe] Dari awal, Wu Suo Wei harusnya tidak pernah menginjakkan kaki di rumah megah itu. Dan... meski terlambat, harusnya dia kabur sejak awal. Namun Chi Cheng tidak pernah melepaskan apa yang telah ia pilih-terutama Wu Suo Wei. Disclaimer: Cerita ini fiksi belaka. Penulis hanya meminjam karakter dari drama Revenged Love karya Chai Jidan. Seluruh alur dan kejadian adalah hasil imajinasi pribadi.

Dua pasang mata bola itu saling bertaut, saling bertanya dalam bisu yang begitu kaku. Kemudian diguncang oleh satu kalimat paling absurd yang tak pernah terbayang akan didengar oleh Chi Cheng. "Aku Suowei, anakmu dari masa depan!" [ ChengWei - bxb - fantasy au]

Dalam film, cinta mereka manis; di luar itu, ada garis batas yang sopan. Dalam film, mereka memiliki akhir yang menyedihkan; di luar itu, ada perasaan yang ambigu. Kontras itu sering membuat Zi Yu tidak dapat kembali pada dirinya sendiri. Karena bimbingan Tian Xu Ning, ia melangkah ke jalan aktor, tetapi juga karena Tian Xu Ning ia tidak dapat membedakan kenyataan dari sebuah peran. Ziyu tidak pernah menyangka akibat dari peran di sebuah film pada akhirnya akan mendorongnya ke jurang kesakitan dan kebahagiaan.

Ini adalah buku adaptasi dari drama "Revenged Love", tidak ada unsur untuk saling menjatuhkan. Bahan bacaan ringan, tidak perlu berkomentar diluar dari konteks! *** Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya, Chi Cheng menarik diri. Ia masih menahan wajah Wu Suowei, memaksa Wu Suowei untuk menatap matanya. Napas mereka berdua terengah-engah. Wu Suowei menatap balik dengan mata membelalak, campuran antara rasa takut, bingung, dan syok yang luar biasa. Ia baru saja dicium oleh pria yang telah menghancurkan hidupnya. Dan yang paling aneh, ia tidak tahu harus merasakan apa. Chi Cheng menatapnya lekat-lekat, matanya yang gelap seolah mencari sesuatu di wajah Wu Suowei. Lalu, dengan suara yang lebih tenang tetapi tidak kalah posesif, ia berkata lagi. "Kau dengar aku?" tanyanya. "Kau milikku."