Ice cream
4 stories
The Number You Are Trying to Reach is Not Reachable by expellianmus
expellianmus
  • WpView
    Reads 6,706,587
  • WpVote
    Votes 364,926
  • WpPart
    Parts 35
Katanya, aku genius dan hidupku kelewat serius. Padahal aku tidak merasa seperti itu. Oke, aku memang pernah menggelar pentas tunggal dari drama Shakespeare yang semua dialognya kuubah sendiri jadi bahasa Jawa waktu aku kelas lima SD. Waktu kelas empat SD, aku selesai menghafal seluruh isi KBBI. Aku bisa berbicara dalam bahasa Sansekerta dan memahami isi prasasti semudah orang-orang memahami isi majalah. Koleksi piala dan medali olimpiadeku (baik akademik maupun non-akademik) mungkin lebih banyak dari jumlah perempuan yang dilirik Zeus. Aku masih kelas sepuluh, tapi aku sudah iseng-iseng ikut beberapa TO SBMPTN, dan dapat nilai paling tinggi di antara anak-anak kelas dua belas. Dan banyak hal lainnya. Tapi menurutku, masih banyak hal yang belum kulakukan. Dan aku selalu merasa tidak puas kalau belum mencoba hal baru. Aku selalu penasaran. Namun, tidak pernah terpikirkan olehku, bahwa suatu hari, akan ada seseorang yang berkata bahwa aku harus mencoba jadi cewek normal. Jangan terlalu serius. Katanya, jadi remaja normal itu asyik. Nah, sudah kubilang kan, aku selalu penasaran? --- #10 in Teen Fiction [23/07/16] [cover by me + prohngs lol]
NADARAJA by ann-hujan
ann-hujan
  • WpView
    Reads 206,807
  • WpVote
    Votes 19,646
  • WpPart
    Parts 56
[ T e e n F i c t i o n ] High Rank# 9 in Raja Cinta itu hati yang merasa, bukan raga. -RAJA- Kamu bisa cintai orang lain, jangan saya. -DARA- Seputar kisah cinta yang mana dihadapkan dengan sepasang hati yang saling bertolak belakang. Satu memilih untuk jujur dan satu memilih untuk tidak. Don't copy my story ! ! ! Dilarang 'pelagiat' cerita saya ya! Sekecil apapun itu!
I Wuf U by wulanfadi
wulanfadi
  • WpView
    Reads 12,673,898
  • WpVote
    Votes 491,069
  • WpPart
    Parts 35
I Wuf U: Ketika terlalu takut mengatakan "I Love You". Bila saja semua orang bisa berani menyatakan perasaannya. Pasti dinamika yang mengatasnamakan cinta tidak akan terjadi. Iris, Ira, Ari, dan Alden. Kalian akan berkenalan dengan Iris, perempuan yang hidup dengan menari, bernapas seraya menutup diri dari dunia, dan tidak pernah mengerti arti kasih sayang yang sebenarnya. Kalian akan mengikuti kehidupan kecil Ira, perempuan yang paham akan artinya sesak, satu dari jutaan hati malang yang tersesat, dan iri yang memuncak. Kalian akan mengerti Ari, laki-laki yang berusaha berubah menjadi lebih baik, menahan candu dengan permen Yupi, dan terjebak zona pertemanan. Kalian akan jatuh hati pada Alden, laki-laki yang berhadap pada 0,1 persen, berjuang mengalahkan penyakitnya, dan tahu sakitnya bertepuk sebelah tangan. Kalian akan mungkin atau mungkin tidak jatuh cinta pada cerita ini.
PAIN (TERBIT) ✔ by poohira
poohira
  • WpView
    Reads 4,883,802
  • WpVote
    Votes 121,210
  • WpPart
    Parts 17
TELAH DITERBITKAN. TERSEDIA DI TOKO BUKU. Karena di mana pun cinta berada, luka akan senantiasa mengiringinya. Dan selebar apa pun luka, cinta akan selalu menyembuhkannya. -Sasikirana Arundati- Perempuan malang yang hidup dalam kekejaman dunia. Korban pelecehan di masa muda dan korban broken home sejak usianya 5 tahun. Tidak ada yang mencintainya, itu yang dia yakini. Namun, satu laki-laki menggugah perasaannya. Satu laki-laki membuatnya jatuh cinta. Dan satu laki-laki itu pula yang menghancurkan hidupnya. -Daniel Sanjaya- Laki-laki yang ditinggal mati istri tercintanya tanpa dia ketahui, hidup dalam kekerasan dunia yang orang tuanya ciptakan sendiri. Tidak memercayai bahwa ada wanita yang bisa mencintainya dengan tulus kecuali mantan istrinya. Dia terjebak dalam pernikahan dengan perempuan muda. Temperamen dan keyakinannya pada satu hal bahwa kekerasan adalah cara menaklukan wanita, membuatnya dibenci setengah mati oleh orang yang bahkan baru dia sadari, sangat mencintai dan dicintainya. Membuatnya kembali kehilangan cinta untuk kedua kalinya. Mereka hidup penuh luka dan derita. Akankah jika mereka bersatu, bisa menyembuhkan luka masing-masing? Atau justru saling menyakiti dengan ego masing-masing?