bellfazr's Reading List
7 stories
Fre & Fer (Sudah Terbit) by Rishaatp
Rishaatp
  • WpView
    Reads 4,171,779
  • WpVote
    Votes 316,548
  • WpPart
    Parts 55
[completed] [available on book stores] [winner of wattys 2017 category the new commers] Pertemuanku dengan Fero awalnya hanya sebatas kenal saja. Bahkan untuk berteman dengannya pun tidak pernah terbersit dalam kepalaku. Bukan karena aku tidak suka bergaul, tapi asal kau tahu, Fero itu lain orangnya. Sebuah insiden membuatku terperangkap pada lingkaran pertemanan Fero dan gengnya. Aku bersumpah untuk mengutuk hari-hariku yang akan selalu bertemu mereka sejak saat itu. Kukira hadirnya Fero sebagai pengganggu. Nyatanya anak itu hadir sebagai pelindungku nomor satu. Katanya, apa pun soalku, pasti selalu dia usahakan. Meskipun aku tak pernah memberi upah atas semua usahanya itu. Kini, setelah aku begitu jauh mengenali dia, aku baru sadar kalau anak itu memang lain. Fero, lelakiku yang takut pada kembang brokoli, bisakah kita duduk berdua di atas gedung itu sekali lagi? Copyright®️ by Rishaatp, 2017.
Happy Birth-die (SUDAH TAYANG SERIESNYA) by beliawritingmarathon
beliawritingmarathon
  • WpView
    Reads 3,457,230
  • WpVote
    Votes 383,065
  • WpPart
    Parts 47
Serial adaptasi sudah tayang di Vidio! Kematian dan kelahiran adalah dua hal yang memiliki korelasi. Jika keduanya terjadi bersamaan, apa kalian bisa mencegah satu di antaranya? *** Mahesa Putra Pradana, biasa dipanggil Heksa. Definisi cowok dengan pahatan paling sempurna di SMA Rising Dream. Hidungnya mancung dan punya eye smile yang membuat cewek-cewek pemujanya pingsan dadakan hanya dengan sekali kedip. Tapi siapa yang menyangka kalau ternyata dia phobia parah sama hantu? Apesnya, Heksa malah sering terjebak dalam situasi pelik bersama Pijar. Pijar Malam Hari, sosok cewek mistis yang selalu berpenampilan serba putih, rambut digerai dan tatapan mata menerawang kosong. Sering dipanggil "zombie" karena kulit pucatnya. Jarang tersenyum, tidak pernah menangis, tidak bisa marah, yaaah hampir sama seperti mayat hidup. Pijar kecil sering mendamba pesta perayaan ulang tahun mewah. Meski tak pernah terwujud karena kehidupannya yang serba terbatas. Sampai suatu hari saat terbangun dari koma, Tuhan memberinya mata ajaib yang mampu melihat bulan dan tahun kematian orang-orang yang sedang berulang tahun. Anehnya setiap kali berada di dekat Heksa, penglihatannya menjadi kacau balau.
Psychopath Side by RossaFelix09
RossaFelix09
  • WpView
    Reads 446,414
  • WpVote
    Votes 18,986
  • WpPart
    Parts 36
"Aku, Kau, Dia. Diantara kita, siapa yang membunuh mereka?" Kenali temanmu, keluargamu, dan dirimu. Siapa tahu seseorang diantara kalian adalah pelakunya. Psikopat, dimanapun ia bersembunyi, akan keluar pada waktunya. Uji jiwamu, jawablah pertanyaan-pertanyaannya untuk mengetahui siapa dirimu sebenarnya. Normal....atau Psikopat.
Blame It On by RossaFelix09
RossaFelix09
  • WpView
    Reads 48,384
  • WpVote
    Votes 2,155
  • WpPart
    Parts 22
apa jadinya jika persahabatan harus dibayar dengan kematian? bagaimana jika pelarian yang melelahkan juga tidak ada gunannya? bagaimana jika perlawanan yang keras juga takkan merubah takdir? Kematian akan datang cepat atau lambat. Hal itu yang dirasakan gadis keturunan penyihir yang miskin, Sofia, yang jatuh cinta pada Adam, putera bangsawan. Tuduhan dan kekuasaan membuat keduanya terpisah dengan hati yang gelap. Melarikan diri dari kematian yang mengejar mereka. sembunyi. mencari. terperangkap dalam ruang hati yang gelap dan menyesakan. darah dan amarah. penyesalan dan kesalahan. semuanya berbaur dalam hati yang terluka. berharap datangnya hari dimana cinta akan memberi mereka secercah harapan.
SANG PEMBUNUH! by Sadanriski
Sadanriski
  • WpView
    Reads 990
  • WpVote
    Votes 11
  • WpPart
    Parts 2
The Last Epic II by june00_
june00_
  • WpView
    Reads 1,129
  • WpVote
    Votes 26
  • WpPart
    Parts 2
Perjuangan Aland Kent Altair
Bloody Maple by bellfazr
bellfazr
  • WpView
    Reads 1,348
  • WpVote
    Votes 24
  • WpPart
    Parts 3
"Darahmu berwarna hijau?" Kali ini gigi-gigi taring dan kuku-kuku jariku kembali ke ukuran normalnya. Tubuhku tak lagi bergetar hebat. Nafasku pun kembali terkontrol. "Apa maksudmu? Bukankah seluruh makhluk di negeri maple ini bahkan di seluruh di dunia elves ini pasti darahnya berwarna hijau. Aku curiga denganmu! Kau itu apa?" Lagi-lagi makhluk mungil menyebalkan itu kembali meluncurkan kalimat "Kau itu apa?". "Setahuku darah itu merah. Ya, walaupun di dalam tubuh dinginku ini tak mengalir darah sama sekali." Kini rasa penasaran begitu memuncak di benakku. Aku melangkah maju mendekati makhluk bersayap tipis itu. "Hei! Untuk apa kau memerhatikan sayapku. Enyahlah kau! Kau kan punya sayap sendiri!" Ia berjingkat mundur dalam terbangnya. Seperti jijik melihatku. "Sayap? Aku terbang tanpa sayap, kau tahu?" Ucapan polosku tadi sepertinya membuat makhluk kecil itu sedikit melonjak kaget. Kali ini Ia yang penasaran denganku. Ia menghentikan jingkatan-jingkatan mundurnya, lalu terbang mengelilingiku. Mengamatiku. Menatapku dalam, dan semakin dalam. "Kau itu apa, hah?" Ulangnya lagi. ** Pernah membayangkan bagaimana beratnya hidup dalam mengemban kekuatan vampir dan peri secara bersamaan? Ikuti "Bloody Maple" ;)