Tessa tidak menyangka dirinya mendapatkan lamaran secara tiba-tiba dari teman mamanya, tapi dia lebih tidak menyangka bahwa pria yang dijodohkan dengannya akan memberinya kontrak untuk pernikahan mereka. Namun, walaupun harus menghadapi sikap membingungkan milik Devano, Tessa kesulitan untuk menghindari pesona pria itu dan terperosok dalam perasaannya sendiri. *** Tidak pernah terpikir oleh Tessa bahwa suatu pagi dirinya akan menerima lamaran dari teman mamanya. Karena tidak bisa menolak, Tessa akhirnya setuju untuk menemui Devano, yang mengejutkannya kembali setelah menawarkan kontrak terkait pernikahan mereka. Namun, tidak bisa dipungkiri, pesona Devano membuatnya terpana dan setuju menikah dengan pria itu. Lambat laun, seiring pernikahan mereka, Tessa semakin terjerumus ke dalam perasaannya sendiri sementara Devano seakan tidak peduli terhadap pernikahan mereka di luar apa yang dibahas di dalam kontrak. Namun, ketika masa lalu keduanya menghampiri dan membuat percikan dalam hubungan mereka, apakah percikan itu akan berubah menjadi bara api, ataukah perbedaan mereka akan membuatnya padam?

Ralinda tahu sebanyak 99,99% pasangan hasil perjodohan itu bahagia. Tapi itu di cerita fiksi. Yang awalnya saling benci, lalu dengan buaian kata-kata si penulis maka dua insan itu menjadi saling mencintai. Oh, ayolah! Itu sebuah kebohongan. Mitos. Imajiner. Kisah seperti itu hanya permainan orang-orang dengan lintas imaji yang keterlaluan. Tidak ada perjodohan yang berakhir bahagia. Percayalah!