What's your reason?

Apa aku pantas memilikinya? Apa aku pantas membahagiakannya? Apa aku pantas untuknya? Apa aku pantas melindunginya? Itulah yang dirasakan Rayden,ia tak percaya jika ia mencintai clara, cewek itu membuat dirinya sadar jika menunggu itu sangat menyakitkan. Bukan hanya menunggu tapi rayden sering membuat cewek itu menangis untukknya,dan tidak memberikan kepastian pada cewek itu. Rayden takut jika ia tidak bisa membahagiakan clara tetapi malah akan membuat cewek itu kecewa akan dirinya lagi. Dirinya yang meninggalkan clara ke luar negeri tanpa mengucapkan selamat tinggal melainkan mengucapkan 'dasar,cewek menyusahkan'.ia takut ia akan menghancurkan hatinnya lagi meski sudah hancur karena dirinya sendiri. Ya rayden memang cowok bodoh. Ia tidak tahu tentang apa itu cinta. Apa itu perasaan. Tapi kenapa clara masih menunggunya? Ia bisa saja melupakannya dan mencari cowok yang lebih baik dari pada dirinya yang telah menghancurkan hatinya. Lagi-lagi rayden dibuat bingung akan perasaannya. Apa aku pantas untuknya? Cewek itu terlalu sempurna untuknya. Bukannya rayden tidak mencintainya tapi ia masih takut jika dia mengecewakan gadisnya. Gadisnya? Kenapa rayden menyebut clara gadisnya? Karena dia sudah mengklaim jika clara itu miliknya dan akan tetap menjadi miliknya selamnya... Penasaran sama kisahnya rayden yang cold boy and clara yang cerewetnya minta ampun. Langsung baca aja ceritanya... Jangan lupa tinggalin jejak yaaa

[Sudah Terbit] One day, I hope you can love me. Copyright © 2016 By YustikaM 16/08/2016

[Sudah terbit oleh Grasindo] OPEN PO MULAI TANGGAL 3-10 MARET DAN BEBERAPA PART SUDAH DIHAPUS Highest rank : #1 on teenfiction (27 Maret 2017) PEKA (Perasaan yang Entah Kemana Arahnya) karena memang menyukai seseorang yang susah peka, membuat kita berada pada dua arah. Arah bertahan, atau arah menyerah. Semuanya jadi tidak menentu kemana arah itu akan membawa hati dan perasaan ketika cinta sudah terselip di dalamnya. Klise. Vanya suka Zio dari kelas sepuluh tapi, Zio nggak peka. Vanya berjuang, Zio hanya diam. Vanya bertahan, Zio hanya mengabaikan. Semua cara yang dilakukan Vanya terasa sulit untuk membuat Zio peka tapi, tidak dengan Vanessa yang dengan mudahnya membuat Zio kembali tertawa bahkan tawa itu tidak pernah ditunjukan pada Vanya sebelumnya. Tawa yang tidak bisa dihasilkan oleh cara Vanya. Akankah Vanya bisa bertahan dengan semua sakit yang ia tahan?