Menurutmu bagaimana rasanya punya teman seorang idol? Seru? Beda ceritanya kalau temanmu itu Mark Lee, soalnya dia sama sekali bukan cowok charming seperti yang ia perlihatkan di depan kamera! Ehㅡ tunggu. Memang Mark temanku ya? Kurasa lebih cocok disebut musuh. Atau diam-diam sebenarnya kami lebih dari teman? ©smallnoona 2018

Gadis mana yang takkan merasa iri pada Gayoung yang memiliki tiga kakak laki-laki dengan ketampanan bak pangeran dari buku dongeng? Tapi hei, idiom 'Don't judge a book by it's cover' juga berlaku disini! Dibalik ketampanan mereka, sifat posesif ketiganya menjadi nilai minus yang teramat fatal. Mereka menjauhkan Gayoung dari semua yang berjenis kelamin laki-laki-pengecualian untuk diri mereka sendiri, ayahnya dan juga sahabat Gayoung dari kecil, D.o. Mereka bahkan tak segan-segan membully pemuda manapun yang menyukai Gayoung. Karena sifat mereka itulah, hingga umurnya yang sekarang ini, Gayoung belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Jangankan untuk suka pada seseorang, berteman saja Gayoung tak berani. Padahal Gayoung selalu iri setiap teman-temannya bercerita tentang kisah cinta mereka. Oh, cinta sejatinya yang belum pernah ia temui ... Kau sedang apa? Dan ada di mana? Gayoung tidak perduli wajahmu seperti apa. Mau bulukan kek, tompelan kek, terserah! Yang jelas tolong selamatkan Gayoung dari ketiga iblis dengan status kakaknya itu!!! "Kau adalah milik kami. Tak ada satupun pria yang boleh menyakitimu selain kami." (Sedang direvisi, apabila isinya acakadul, harap maklum :)) *** Cover By @Zeustoshted

[private] Pelukan seorang eomma adalah hal yang wajar untuk anak usia 5 tahun namun tidak untuk Kim Taeoh. Hampir setiap minggu ayahnya harus disibukan untuk mencari baby sitter baru. Namun, bagi Taeoh ia tak membutuhkan seseorang yang membantunya dalam segala hal tapi yang ia butuhkan hanya kasih sayang yang tak pernah ia dapatkan dari seorang eomma. Krystal bekerja sebagai secretary CEO KIM CORP, ia mengutuk sendiri karna harus terikat kontrak dengan perusahaan ini. Krystal benar-benar tak tahan bekerja dengan manusia es seperti Kim Kai. Dia merasa hak asasi manusianya sedikit ah bahkan banyak diabaikan oleh atasannya yang satu ini. Ia akan sangat bersyukur jika seandainya atasannya itu memberikan waktu 5 menit saja untuk bernafas.