ImelJulianti1's Reading List
4 stories
Why ? [ SUDAH DISERIESKAN] by Stephn_
Stephn_
  • WpView
    Reads 20,232,614
  • WpVote
    Votes 1,155,776
  • WpPart
    Parts 66
‼️SERIES WHY SUDAH TAYANG DI APP VIDIO ‼️ [PART MASIH LENGKAP] Kisah ini bukan tentang aku dan kamu yang dipersatukan dalam sebuah ikatan bernama "Cinta" Tetapi bagaimana dua insan belajar untuk saling melepas, merelakan,menjauh,dan pergi. Kisah ini bukan tentang akhir kebahagiaan abadi, Tetapi tentang takdir yang mempermainkan dua insan manusia dalam putaran kepedihan yang tak berujung. Keluarga yang hancur, persahabatan yang retak,dan kepercayaan yang terlambat untuk diperbaiki. Mereka yang pernah merasakan cinta, berakhir saling melupakan Mereka yang pernah memiliki harapan untuk bersama, berakhir tanpa sempat mewujudkannya "Kita pernah saling menemukan,sebelum akhirnya berlomba saling melepaskan. " #Rank 1 in teenfic (18/10/2017) -------------------------------- "Jika dari awal lo nggak pernah berniat serius sama gue, seharusnya jangan buat gue jatuh terlalu dalam"-Gladys Alfeira "Lebih baik lo benci gue, karena gue nggak pantes buat lo."-Given Pratama
103 Quotes by MellifluousDay
MellifluousDay
  • WpView
    Reads 266,520
  • WpVote
    Votes 3,437
  • WpPart
    Parts 117
Need motivation? Get 103 quotes from here! I will update everyday! I will share unexpected quote! Bonus! You can request quote! Jangan menyesal yaa yang enggak request!
Quotes Hurt by OktarizaDwiPutri
OktarizaDwiPutri
  • WpView
    Reads 471,546
  • WpVote
    Votes 12,076
  • WpPart
    Parts 19
Revan & Reina by bellawrites
bellawrites
  • WpView
    Reads 8,954,112
  • WpVote
    Votes 168,792
  • WpPart
    Parts 16
[TELAH DITERBITKAN & DIFILMKAN] Pandangan Reina dan Revan beradu. Dan, hal pertama yang mampu gadis itu lakukan adalah memejamkan kedua matanya sambil menghirup udara sebanyak mungkin. Sementara ia menyusun kata demi kata untuk mengurai penjelasan, justru Revanlah yang pertama kali membuka mulut. Memecah keheningan yang janggal. Meski begitu, ekspresi Revan terlihat muram. "Gue ngerti kok, Na. Tanpa lo jelasin pun, gue bisa mengerti," Revan melempar pandangannya ke arah lain. "Karena itu satu-satunya hal yang mesti gue lakukan ketika dia kembali." Reina masih terdiam. Perasaannya teraduk-aduk. *** Sebab Revan percaya, hati yang terluka hanya perlu waktu untuk sembuh. Namun, bukankah rasa kerap berjalan beriringan dengan anomali? Kini, kebahagiaan pun masih bertumpu pada ketidakpastian.