TiaraNabilla's Reading List
5 stories
School Horror [DITERBITKAN] by Sevncm
School Horror [DITERBITKAN]
Sevncm
  • Reads 1,986,368
  • Votes 71,397
  • Parts 40
[TERSEDIA DI TOKO BUKU] Mereka bertujuh menghadapi cobaan yang sangat berat. Mereka terpaksa harus mengubur mayat jam 12 malam tepat hari jumat. Berawal dari mereka yang penasaran dengan isi gudang atas yang tidak pernah ditempati dan selalu kosong. Mereka sekarang terus dihantui. Dan cara agar mereka tidak dihantui adalah mengubur mayat yang 20 tahun sudah dianggurkan. Apa yang akan mereka lakukan? Apakah mereka akan menguburnya? Atau mereka membiarkan mereka dihantui arwah penasaran? = School Horror = #6 in Horror (4.8.16) #2 in horror (7.8.16) #1 in horror (18.8.16)
The Coldest Boyfriend[NASIONAL BEST SELLER] by itsfiyawn
The Coldest Boyfriend[NASIONAL BEST SELLER]
itsfiyawn
  • Reads 12,420,373
  • Votes 231,829
  • Parts 32
[SUDAH DITERBITKAN! BISA LANGSUNG BELI DI GRAMEDIA TERDEKAT!] Tindakan menjiplakan dalam bentuk apa pun tidak termaafkan. Tidak selamanya 'dingin' itu membekukan. Kadang yang 'dingin' itulah bisa jadi yang paling meluluhkan. Seperti dia, yang dingin tapi selalu bisa menumbuhkan cinta. Satu nama yang akan mengantarmu pada pahit manisnya berjuang tapi tak terbalaskan. ©2015 by Fiya
Me and My Best Friend by sanoya_
Me and My Best Friend
sanoya_
  • Reads 2,726,539
  • Votes 67,033
  • Parts 8
"Persahabatan itu memang selalu manis... layaknya candy, jika satu sama lain bisa mengerti."
Aku dan Kamu.Kita. by nobitasisuka70
Aku dan Kamu.Kita.
nobitasisuka70
  • Reads 17,341,912
  • Votes 347,422
  • Parts 134
Love is fight
LOVE IS LOVE by winstories_
LOVE IS LOVE
winstories_
  • Reads 16,043,600
  • Votes 104,351
  • Parts 20
"Gue gak tau lagi harus ngajarin lo kayak gimana. Gue capek tau gak. Lo itu begonya udah akut," kata Ali sambil mengacak rambutnya frustasi. PLAKKKK! satu tamparan keras tepat bersarang di pipinya yang membuat dia meringis. "Lo gak berhak ngejudge gue kayak gitu. Gue gak pernah mohon-mohon ke lo buat ngajarin gue," suara itu terdengar bergetar. Prilly berusaha menahan tangisnya agar tak pecah. laki-laki di hadapannya ini benar-benar membuat kesabarannya habis. Andai saja ia tahu apa yang sebenarnya terjadi, pasti dia akan berfikir beribu kali untuk mengucapkan kata-kata itu kepadanya. Namun untuk apa Prilly menjelaskan. si jenius ini tidak akan perduli.